pulang

17 2 0
                                    

Hari ini vano sudah di perbolehkan pulang oleh dokter karena kondisinya sudah semakin membaik.

"Dinda ambil mobil dulu ya" ucap dinda.

"lo bisa bawa mobil?" tanya vano.

Dinda mengangguk "bisa" jawabnya.

"dinda itu badannya doang yang kecil tapi jiwanya beuhhh" ucap bunda.

"bunda apaan sih, udah ah dinda ngambil dulu mobil" ucap dinda.

Dinda pun pergi mengambil mobil dan bunda ayu mendorong vano di kursi roda menuju lobi rumah sakit. Dinda memakirkan mobilnya tepat di depan pintu rumah sakit dan membantu vano naik kedalam mobil. Setelah selesai dindapun segera melajukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata.

.
.
.

Tak butuh waktu lama akhirnya mereka sampai di rumah dan setelah itu dinda membantu vano masuk kedalam rumah.

"vano kamu istirahat di kamar tamu yaa" suruh bunda ayu.

"padahal vano bisa tinggal sendiri di apartemen kalo disini kan jadi ngerepotin" ucap vano.

"sttt bunda gamau ada penolakan pokoknya sampai kamu sembuh berarti kamu jadi tanggung jawab bunda" ucap bunda.

"makasih ya bunda" ucap vano.

"iya sama sama nak, dinda antar vano ke kamar tamu yaa" pinta bunda.

"iya bunda" jawab dinda.

Dindapun menuntun vano menuju kamar tamu dan menyuruh vano untuk beristirahat. Sementara dinda membereskan barang bawaan vano.

"gue ngerasa ga enak jadinya karena ngerepotin keluarga lo" ucap vano.

"santai aja kali lagi pula gue sendiri ga ngerasa di repotin kok" jawab dinda.

"makasih yaa" ucap vano.

"okee. Lo istirahat aja ,gue mau mandi dulu" ucap dinda.

"siapp" jawab vano.

Dindapun keluar dari kamar tamu dan menuju kamarnya untuk mandi. Setelah selesai mandi dinda menuju ke lemarinya dan memilih baju tidur yang akan ia kenakan.

(Gambar ilustrasi)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(Gambar ilustrasi)

Setelah selesai memakai baju dinda membenarkan ikatan rambutnya dan pergi menuju meja rias. Dinda mengambil krim kecantikannya lalu di aplikasikan pada wajahnya. Merasa cukup dinda pun pergi ke dapur untuk memasak makan malam.

"biar dinda aja bunda yang masak, bunda istirahat aja" pinta dinda.

"makasih ya sayang" ucap bunda.

Dinda mengangguk dan mengambil alih kerjaan dapur yang tadi dikerjakan bunda ayu. Setelah lumayan lama dinda memasak akhirnya selesai juga.

"anterin makanannya ke kamar tamu ya sayang jangan lupa" ucap bunda.

sebuah seni untuk mencinta [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang