Pagi hari ini dinda sudah sibuk untuk membawa sebuah tumpeng berukuran besar kesekolahnya.
"Nanti bawa tumpengnya gimana din?" tanya bunda ayu.
"tenang aja nanti bara jemput kesini kok bund" jawab dinda.
Adit datang menghampiri dinda dan bunda ayu.
"loh tumpeng buat siapa?" tanya adit.
"buat sekolah bang" jawab dinda.
"lah ada acara apa sampe buat tumpeng segala?" tanya adit.
"Hari jadi sekolah bang" jawab dinda.
Adit hanya mengangguk dan pergi keruang tamu meninggalkan mereka berdua.
"kok belum datang baranya?" tanya bunda ayu.
"palingan sebentar la-" ucap dinda.
"Dek ini bara datang!" teriak bang adit.
Dinda langsung berlari menuju ruang tamu dan melihat bara sedang tersenyum ke arahnya.
"sini bar" ajak dinda.
"bang saya ke dalem dulu ya" ucap bara.
"oke" jawab adit.
Bara dan dinda pun datang ke dapur lalu setibanya mereka di dapur bara langsung menyalami bunda ayu.
"nak bara kemana aja?" tanya bunda ayu.
"ada bun, bunda gimana sehat?" tanya bara.
"alhamdulillah sehat, mamah kamu sehat?" tanya bunda ayu.
"sehat bun alhamdulillah" jawab bara.
"syukur lah kalau begitu, oh iya bunda ke kamar dulu ya" ucap bunda.
"iya bun" jawab mereka berdua.
Setelah bunda pergi dinda pun langsung berkemas membawa tumpeng.
"ini gimana bar?" tanya dinda.
"biar gue aja yang bawa ke mobil" jawab bara.
Barapun membawa tumpeng tersebut ke dalam mobil dan merekapun pergi berangkat ke sekolah.
.
.
.
Tak butuh waktu lama untuk mereka sampai di sekolah, dinda turun dari mobil di susul oleh bara. Bara terlihat sangat tampan walau sedang kesusahan membawa nampan berisi nasi tumpeng."Bar lo bisa sendirikan?" Tanya dinda.
"Iyaa bisa kok, thanks ya din" jawab bara.
"Sama sama kalo gitu gue ke ruang seni dulu ya" pamit dinda.
"Iya din hati hati" ucap bara.
Dinda pun pergi meninggalkan bara dan menuju ke ruang seni ternyata di ruang seni sudah ada Vina dan teman-teman yang lainnya.
"Akhirnya datang juga lo gue pikir lo nggak akan datang" ucap vina.
"Hehe maaf ya" ucap dinda.
"Yaudah sekarang kita selesai lukisan kita masing-masing habis selesai kita pajang diruang pameran sekolah" ucap vina.
semua orang pun mengikuti arahan vina dan mulai melukis menyelesaikan lukisan mereka masing-masing termasuk dengan Dinda. Dinda tampak seperti menggambar sebuah pemandangan yang sangat indah dan terlihat seperti nyata.
"Wahh bagus banget din sumpah" puji vina.
"Punya lo juga bagus vin" puji balik dinda.
Vina tersenyum dan pergi menuju lemari berisikan cat untuk melukis. Sementara dinda tampak seperti sedang memandangi lukisannya dengan penuh makna.
KAMU SEDANG MEMBACA
sebuah seni untuk mencinta [SELESAI]
Short Story"Mencintaimu sama seperti seni indah dan mengagumkan namun terkadang sulit di mengerti apa maksud dan tujuan dari seni itu" mungkin dia adalah cinta pertamanya namun apakah dia akan menjadi cinta terakhirnya? tidak ada yang tahu karena masa depan ad...