Hari yang sangat cerah ini membuat suasana hati dinda semakin baik dan juga hari ini ia akan mengadakan pameran seni. Dinda sudah berdandan dengan sangat cantik dan elegan, ia memakai baju putih karena tema hari ini white is basic color.
(Gambar ilustrasi)
Dinda terlihat sangat cantik dan dinda tak lupa memakai kalung yang diberikan devan 8 tahun lalu. Dinda tersenyum melihat kaca dan menghela nafasnya ia merasa bahagia dan juga sedih.
"Ayah lihat dinda kan? Sekarang dinda udah bisa mendirikan sebuah galeri buat ayah.. dinda juga udah ngadain pameran seni yang ayah pengen, andai ayah ada disini dan melihat betapa hebatnya anak ayah ini, ayah terimakasih karena sudah menjadi panutan terbaik buat dinda, dinda janji akan selalu menjaga galeri ini agar dapat di lihat oleh semua orang, ayah raga ayah ngga ada disini tapi dinda yakin bahwa kasih sayang ayah ga pernah meninggalkan dinda. Ayah bahagia ya disana semoga kita dapat bertemu lagi nanti di keabadian" guman dinda sembari meneteskan air matanya dan kembali tersenyum.
Tok tok tok (suara ketukan pintu)
"Dinda.. udah siap belum?" Panggil bunda.
"Udah bun.. sebentar" jawab dinda.
Dinda menghapus air matanya lalu mengambil tas dan pergi ke bawah, dibawah sudah ada nathan, bunda, adit dan maura.
"Onti kok lama sih" ucap nathan.
"Maaf ya nathan sayang onti kan harus dandan" ucap dinda.
"Udah siap kan? Ayo berangkat" ucap adit.
"Sebentar mas devan belum datang bun?" Tanya dinda.
Tint tint (suara klakson mobil)
"Nah itu devan datang" ucap bunda.
Mereka semua keluar rumah dan menyambut kedatangan devan yang sudah sangat rapi menggunakan pakaian senada dengan dinda.
(Gambar ilustrasi)
"Devan apa kabar?" Tanya adit.
"Saya baik bang" jawab devan.
KAMU SEDANG MEMBACA
sebuah seni untuk mencinta [SELESAI]
Conto"Mencintaimu sama seperti seni indah dan mengagumkan namun terkadang sulit di mengerti apa maksud dan tujuan dari seni itu" mungkin dia adalah cinta pertamanya namun apakah dia akan menjadi cinta terakhirnya? tidak ada yang tahu karena masa depan ad...