Kenapa dia?

18 8 0
                                    

Dinda pulang menaiki taxi dan akhirnya dinda sampai di rumah dengan selamat namun suasana hatinya benar-benar buruk.

"Dinn.." panggil bunda ayu.

Dinda menoleh "apa bun?" Tanya dinda.

"Kamu gapapa?" Tanya bunda.

Dinda mengangguk dan memaksakan senyumnya "it's okay bun" jawab dinda.

"Yaudah kalo gitu sana mandi abis itu makan ya" pinta bunda.

Dinda hanya mengangguk dan dia segera pergi ke kamar. Saat ini pikirannya benar-benar kacau ia tak mengerti mengapa otaknya hanya memikirkan kejadian tadi.

"Sadar dinda sadar!" Gumannya.

Dinda mengacak-acak rambutnya frustasi "arghhhh stop din ngapain di pikirin sih!" Gertak dia kepada dirinya sendiri.

Dinda membanting tas nya dan masuk kedalam kamar mandi mungkin dengan mandi pikirannya akan tenang.

.
.
.

1 jam berlalu dinda akhirnya selesai mandi ia memutuskan untuk berbaring karena rasanya terlalu lelah.

Ting! ( Notif line)

Dinda mengambil handphonenya dan mengecek siapa yang mengiriminya line.

Vano :
Hey din ini gue vano
Lo tadi pulang duluan?

Ternyata line itu dari vano dinda melemparkan handphonenya dan tidak menghiraukan pesan dari vano.

Ting! (Notif line)

Vano:
Naik apa?
Lo pulang dengan selamat kan?
Kok di read aja?

Dinda mematikan handphonenya dan memilih pergi ke bawah untuk makan karena bunda ayu akan marah jika ia tidak makan.

Di sisi lain vano yang sedang menunggu pesan balasan dinda hanya bisa menatap layar ponselnya.

Vano :
Hey din ini gue vano
Lo tadi pulang duluan?
Naik apa?
Lo pulang dengan selamat kan?
Kok di read aja?
Read at 19:10

Vano berpikir mungkin dinda sedang sibuk membuatnya tidak dapat membalas pesan darinya. Namun tetap saja perasaan cemas meliputi pikiran vano ia takut dinda kenapa-kenapa.

"Arghh.... Din lo kenapa sih" gumannya sembari mengacak-acak rambut miliknya sendiri.

Vano berbaring di kasurnya menatap langit-langit kamarnya dan berpikir apa yang telah ia lakukan. Mengapa sangat sulit untuk mendapatkan hati seseorang?

Dengan pikiran yang kacau vanopun tertidur dengan sendirinya entahlah mungkin ia terlalu lelah.

*****

Keesokan paginya dinda bangun sangat awal hari ini jam 06:00 ia sudah mandi dan memakai seragam rapih karena ia tidak ingin bertemu dengan vano.

"Bun sarapan dinda mana?" Tanya dinda kepada ibunya.

"Loh ini masih pagi banget din" ucap bunda ayu.

"Gapapa bun dinda punya urusan jadi harus berangkat pagi" jelas dinda.

Bunda ayu hanya mengangguk dan membuatkan sarapan untuk anaknya. Setelah jadi sarapannya dinda langsung memakannya dan dengan cepat menyelesaikan sarapannya.

"Dinda berangkat ya bun" pamit dinda.

"Berangkat naik apa?" Tanya bunda.

"Naik bus aja bun, udah ya dinda pamit" jawab dinda.

sebuah seni untuk mencinta [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang