Devan tertidur di sofa rumahnya karena kegiatan yang ia lakukan hari ini sangat lah melelahkan. Namun disaat devan sedang bermimpi terdengar suara bel yang membuat devan terbangun.
"siapa?.." tanya devan.
Dengan mata mengantuk devan berusaha berjalan menuju pintu lalu ia membuka pintu tak disangka bahwa dinda berada di hadapannya sekarang.
"dindaa.." ucap devan heran.
"mas devan masih sakit?" tanya dinda.
"saya gapapa kok, kenapa ga bilang kalo mau datang kan bisa saya jemput" ucap devan.
"mas devan kan lagi sakit masa aku minta mas buat jemput sih" ucap dinda.
"tapi ini udah malem saya khawatir kamu kesini sendiri" ucap devan.
"mas devan udah ya jangan banyak omong mending izinin aku masuk karena tangan aku pegel nih bawa ini" ucap dinda.
Devan melirik kearah tangan dinda yang ternyata sedang menenteng sebuah paper bag.
"ahhh iya silahkan masuk" ucap devan.
Dinda masuk kedalam rumah devan dan menyuruh devan untuk duduk lalu ia pergi ke dapur untuk mengambil mangkuk dan sendok.
"mas devan udah makan?" tanya dinda.
"belum.." jawab devan.
"yaudah sekarang mas devan diem dan makan bubur buatan aku ya" ucap dinda.
Devan mengangguk lalu dinda memberikan mangkuk berisikan bubur itu kepada devan.
"nih mas makan buburnya" ucap dinda.
Devan memasukan sesuap bubur itu kedalam mulutnya namun bubur ini terasa sangat asin.
"gimana mas enak?" tanya devan.
Devan tersenyum "enak... enak banget" jawab devan.
Dinda tersenyum "aku mau nyobain dong soalnya td pas bikin aku ga sempet nyobain" ucap dinda.
Devan menjauhkan mangkuk itu dari jangkauan dinda "ini bubur saya jadi ga akan saya bagi" ucap devan.
"ihh mas devan aku mau sedikit" ucap dinda.
"ga boleh ini punya saya" ucap devan.
"mas devan siniin mangkuknya" ucap dinda.
Ketika dinda berusaha meraih mangkuk itu yang terjadi malah dinda terjatuh di atas devan dan membuat mangkuk itu pecah.
"m-maaf mas" ucap dinda.
Devan terdiam memandang wajah dinda dari dekat membuat dinda menyadarinya dan dinda pun terpaku melihat wajah devan begitu mempesona. Dinda tersadar lalu segera duduk seperti semula dan merapihkan beberapa helai rambutnya, keadaan menjadi hening karena kejadian tadi membuat dinda membuka paper bag yang ia bawa dan mengeluarkan dua botol jus tomat, yang ia baca di internet jika sedang flu bagus untuk mengkonsumsi jus tomat, wortel ataupun jus seledri.
"ini mas minum jusnya, maaf ya buburnya jadi tumpah" ucap dinda.
"gapapa kok kamu gausah minta maaf" ucap devan.
Dinda pergi kedapur untuk membereskan pecahan kaca mangkuk yang berserakan di lantai.
"gausah di bereskan dinda biar nanti sama saya aja" ucap devan.
"gapapa kok, mas kan lagi sakit masa beresin ini sih" ucap dinda.
Dinda membersihkannya dengan benar hingga tiba-tiba tangannya terkena serpihan kaca membuat tangannya terluka.
KAMU SEDANG MEMBACA
sebuah seni untuk mencinta [SELESAI]
Short Story"Mencintaimu sama seperti seni indah dan mengagumkan namun terkadang sulit di mengerti apa maksud dan tujuan dari seni itu" mungkin dia adalah cinta pertamanya namun apakah dia akan menjadi cinta terakhirnya? tidak ada yang tahu karena masa depan ad...