bonus 2

16 0 0
                                    

Kehamilan dinda saat ini sudah menginjak usia 5 bulan yang saat ini perutnya sudah mulai membesar. Langit sudah mulai gelap dan dinda sedang rebahan dikasurnya yang empuk sembari menunggu devan pulang dari cafenya.

"Bete banget deh, mas devan kok belum pulang ya" ucap dinda.

Pada akhirnya dinda menelpon devan.

"Hallo sayang, ada apa?" Tanya devan.

"Mas dimana? Kok belum pulang?" Tanya dinda.

"Ohiya saya lupa ngabarin kalo hari ini saya bakal pulang malem karena saya harus ngurus beberapa hal" jelas devan.

"Loh kok gitu sih, bukannya mas udah janji mau pulang cepet hari ini" ucap dinda.

"Maafin saya ya tapi saya udah ada janji sama kolega cafe saya dan ga bisa dibatalin, maaf ya kamu jangan marah" ucap devan.

"Terserah." Ucap dinda.

Tuttt

Dinda menutup teleponnya dengan perasaan kesal, semenjak hamil ia semakin sensitif dan juga mudah tersentuh.

Drtt drttt (dering telepon)

Dinda melihat ke layar handphone mengecek siapa yang meneleponnnya dan ternyata itu adalah devan. Dinda tidak menjawab telepon dari devan dan malah turun kebawah mengambil beberapa cemilan lalu masuk lagi ke dalam kamar. Ia mengunci kamarnya, pokoknya malam ini dinda tak ingin tidur dengan devan.

Ting! (Suara notif chat handphone)

Ting!

Ting!

Ting!

Dinda tidak menghiraukan pesan dari devan dan malah pergi mandi.
.
.
.
Dinda baru selesai mandi dan ia sudah rapi memakai baju tidurnya.

Drttt drttt (suara dering telepon)

Dilayar tertera nama kontak devan sedang menelpon dinda.

"Kenapa?" Tanya dinda.

"Kamu kok ga bales chat saya?" Tanya devan.

"Gapapa" jawab dinda.

"Yaudah tunggu saya dirumah ya ini saya di jalan pulang" ucap devan.

"Mau apa?" Tanya dinda.

"Loh tadikan kamu nyuruh aku pulang" jawab devan.

"Itu tadi, sekarang kamu tidur di luar aja mas" ucap dinda.

"Tapi sayang masa tidur di luar" ucap devan.

"Ya dimana kek terserah, asal ga dikamar aku" ucap dinda.

Tuttt

Dinda menutup teleponnya dan membaca chat yang dikirimkan devan untuknya.

Mas devan:
Dinda maaf ya jangan marah

Saya ga bisa batalin pertemuan itu

nanti dirumah saya jelasin

Dinda kok ga dibales chat saya?

Marah ya?

Dinda jangan marah ya ga baik buat anak kita

Dinda berdecak sebal membaca chat dari devan, entahlah saat ini dinda sedang tidak ingin di ganggu.

Tok tok tok

"Dinda.." panggil devan.

Dinda mendengar itu namun ia tidak mau bertemu dulu dengan devan.

"Dinda buka dulu ya pintunya saya mau ganti baju, keringetan saya" ucap devan.

"Iya deh saya bakal tidur di luar tapi kamu tolong kasih saya baju ganti ya" ucap devan.

Dinda membuka pintu dan memberikan sepasang baju untuk devan namun setelah itu ia menutup lagi pintunya.

Sedikit kisah devan dan dinda ketika sudah menikah hehehe

sebuah seni untuk mencinta [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang