supermarket

38 13 0
                                    

Hari ini adalah hari minggu waktunya untuk beristirahat dari segala aktivitas yang dilakukan. Termasuk dengan dinda hari ini ia tidak berniat melakukan apa apa.

Tok tok tok

"Dindaa.." panggil bunda ayu.

Dinda yang sedang duduk di kursi belajarnya pun segera bangkit dan membuka pintu.

"Ada apa bun?" Tanya dinda.

"Bunda boleh minta tolong ga?" Tanya bunda.

"Boleh, minta tolong apa?" Tanya dinda lagi.

"Tolong beliin ini ke supermarket yah" pinta bunda ayu sembari memberikan selembar kertas.

"Oke, dinda siap-siap dulu"

Dinda pun siap-siap memakai baju sesimple mungkin dan yang terpenting ia nyaman.

(Gambar ilustrasi)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Gambar ilustrasi)

Setelah selesai berganti pakaian dinda pun langsung pergi ke supermarket menggunakan grabcar.

.
.
.

Setelah perjalanan yang lumayan lama akhirnya dinda sampai di sebuah supermarket di kotanya. Ia masuk kedalam supermarket itu dan mengambil troli. Dinda pun mulai sibuk membeli semua yang dibutuhkan oleh bundannya. Namun ketika sedang asyik belanja tiba tiba ada yang memanggilnya.

"Hey" sapa vano.

Dinda menengok dan ternyata ia adalah vano entah mengapa ia harus bertemu dengan pria ini.

"Lagi belanja bulanan?" Tanya vano.

Dinda mengangguk dan dinda ingin mengambil sekotak tissue di rak paling atas namun ia kesusahan dan akhirnya vano membantu mengambilkannya.

Dinda terdiam entah kenapa rasanya sangat gugup karena tubuh vano menjadi sangat dekat dengannya, dinda tidak berani membalikkan badannya.

"Nih" ucap vano.

"Thanks" ucap dinda.

"Mau gue bantuin ga?" Tanya vano.

"Gausah" tolak dinda.

"Gapapa belanjaan lo banyak banget soalnya" kata vano.

Vano pun mengambil kertas di tangan dinda dan mulai membantu dinda, dinda hanya diam dan mengikuti saja kemana vano pergi. Setelah lumayan lama mereka berbelanja akhirnya selesai juga.

"Lo pulang naik apa?" Tanya vano.

"Taxi" jawab dinda.

"Ga bareng gue aja, kebetulan gue bawa mobil" ajak vano.

"Gausah ngerepotin" tolak dinda.

"Gapapa kasian lo harus bawa banyak kaya gini" ucap vano sembari membawa semua belanjaan dinda ke dalam mobilnya.

sebuah seni untuk mencinta [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang