01: New Changes: (Revisi)

236 71 33
                                    


Assalamua'laikum

Bismillah

H A P P Y R E A D I N G

H A P P Y R E A D I N G

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ABANG!"

Teriak gadis remaja berumur 13 tahun dengan rambut yang acak-acakan dan piyama lebah yang masih melekat di tubuhnya, khas orang yang baru bangun tidur.

Bagaikan alarm di pagi hari, bahkan lebih awal dari sang ayam jantan berkokok.

Gadis itu bernama Ghania Nasha Syazani, panggil saja Asha. Gadis yang cerewet, pencinta dunia khayalan atau imajinasi dan selalu menunda-nunda pekerjaan.

"Ada apa Dek? Teriak-teriak sampai kedengeran loh dibawah!" tanya sang Ayah dengan tangan menenteng tas kerja nya.

"Adek ada apa ini? Bang? Masih pagi loh udah teriak-teriak! Nggak enak sama tetangga," kata sang bunda menatap ke arah kakak beradik itu dengan tatapan khawatir.

Asha menatap ke arah Abang dinginnya yang masih saja diam tanpa ingin menjelaskan. "Tanya sama Abang tuh! Bun, Yah."

Ayah dan bunda beralih menatap ke arah seorang laki-laki yang bersandar di tembok dekat pintu dengan mimik wajah khasnya, yaitu dingin dan datar.

"Abang cuma bangunin Adek, yang susah dibangunin aja Yah, Bun," jelas laki-laki itu.

Dia Irsyad, Abang Asha yang masih menginjak sekolah menengah atas dengan mimik wajah khasnya ialah dingin dan datar, tak suka ribet, dan pintar dalam akademik maupun non akademik.

"Ya tapi 'kan! Nggak bangunin pagi-pagi buta gini Abang!" gerutu Asha menatap kesal ke arah Abangnya. "Ayam aja belum berkokok tahu!" lanjut Asha.

Kedua orang tuanya hanya menghela nafas panjang, melihat perdebatan kakak beradik di pagi-pagi buta seperti ini.

"Udah-udah, sekarang Adek bangun habis itu mandi dan shalat subuh!" perintah Ayah memisahkan perdebatan kakak beradik itu.

"Lihat sekarang sudah jam 5 Dek, patut aja Abang bangunin kamu, kamu juga pasti belum shalat subuh kan? Udah cepet sekarang bangun, mandi terus shalat subuh, ingat jangan sampai nggak shalat!" perintah Bunda.

Asha yang ketahuan belum shalat subuh, menggaruk tengkuknya yang tidak gatal." Hehehe... iya Bun belum, lagian tadi malam Adek tidurnya malam banget jadi masih ngatuk deh," jelas Asha tanpa sadar, hingga beberapa detik ia langsung menutup mulutnya seakan ingat bahwa ia keceplosan.

Yah, keceplosan lagi! batin Asha bergerutu.

Bunda, Ayah serta Irsyad kini mulai menatap selidik ke arah Asha yang diam di atas kasur.

"Kenapa tidur malam-malam?" tanya Ayah penuh selidik.

"...."

Tak ada jawaban dari Asha sama sekali ia masih memikirkan kata apa yang cocok untuk mengelas agar tidak kena marah oleh kedua orang tua dan Abang dinginnya.

New Changes ( SELESAI ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang