15: New Changes : (Revisi)

69 26 3
                                    

Assalamua'laikum

Bismillah

H A P P Y  R E A D I N G

"Secarik tulisan sudah mampu membuat bibir ini tertarik membentuk senyuman"

-Ghania Nasha Syazani

Selamat membaca ya...

Asha melangkah lesu dikoridor yang masih sepi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Asha melangkah lesu dikoridor yang masih sepi. Ingatanya kembali pada ucapan Syifa kemarin.

Flashback on

"Asha kamu jatuh cinta Adnan?" tanya Syifa hati-hati.

Pertanyaan itu membuat Asha diam.Sungguh Asha tak bisa mengelak saat ini karena itu benar.

"Kok,umi bisa tahu," tanya Aha heran.

"Aku bisa lihat dari mata kamu saat natap Adnan begitu," jawab Syifa hingga pintu toilet terbuka.

Setelah itu Iha pergi kembali kebawah,katanya ada sesuatu hal yang tertinggal.

Syifa menatap Asha yang sibuk mengetik di handphonenya, bukan bermaksud kepo atau so'udzon tapi Syifa tahu bahwa kini Asha sedang membalas chattingan dari Adnan.

"Sha,aku bukannya ingin melarang kamu untuk jatuh cinta atau mengenal cinta," ucap Syifa mampu membuat Asha tertegun,menggeletakkan handphonenya yang sudah ia matikkan ke meja nakas.

Asha mendongak menatap Syifa.

"Maksud,umi Apa?" tanya Asha bingung.

Syifa tersenyum,mendekat dan duduk di pinggir ranjang Asha." Aku tahu kamu tadi sedang chattingan dengan Adnan kan?" tanya Syifa.

Lagi,lagi Asha tak bisa mengelak.Ucapan Syifa memang benar sejak tadi.

Syifa tersenyum melihat tak ada reaksi apapun pada Asha.

Ternyata itu memang benar.Syifa bukan so'udzon tapi itu kenyataam.

"Sha, aku mohon banget. Aku bener-bener gak ngelarang kamu suka atau cinta sama Adnan.Tapi yang aku saranin tolong ya! mencintainya sewajarnya aja jangan berlebihan!" ujar Syifa lalu mengelus tangan Asha."dan inget batasan," lanjt Syifa kembali.

Asha diam,sungguh otaknya belum mampu menerima kata'batasan' itu.

Batasan yang seperti apa sebenarnya?

"Batasan? maksud umi?" kata Asha menatap bingung."maaf umi, Asha belum paham akan arti batasannya?" lanjut Asha.

"Batasan dengan perempuan dan laki-laki yang bukan mahramnya," ujar Syifa yang disusul dengan bunyi teriakkan Iha.

New Changes ( SELESAI ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang