Series Asha & Adnan (1)
Update hari: Jum'at dan Sabtu
Jatuh cinta pada seseorang Adnan, laki-laki yang terkenal akan kesolehan dan ketakwaanya mampu membuat Asha berani mengubah segalanya dalam dirinya, hanya agar bisa lebih dekat dengan Adnan.
Nam...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Asha menghirup angin pagi yang menyejukan. Hawa kota yang biasa Asha lihat kini sudah tidak ia lihat.
Keramaian, kemacetan dan juga asap motor. Asha tidak merasakannya.
Hari ini, terakhir untuk Asha, Adnan dan para sahabatnya liburan. Mereka akan berlanjut ke SMA atau pesantren masing-masing.
Bagi Asha, liburan kali ini adalah hal Indah. Dimana saat ini Asha merasa sikap Adnan yang sangat berbeda dari sebelumnya juga sikap para sahabatnya yang makin dewasa, makin menyebalkan dan penuh tantangan.
Masa remaja akan terlihat lebih berwarna, lebih mengesankan dan lebih seru jika di jalani dengan rasa syukur. Asha masih ingat saat ia baru menginjak kan di sekolah menengah pertama.
Rasanya jatuh cinta.
Rasanya sakit hati.
Rasanya memperbaiki diri tapi masih goyah. Walau sekarang pun masih.
Rasanya hangat pertemanan walau harus bisa mengerikan sikap satu sama lain.
"Sha!" panggil Adnan yang entah datang darimana. Adnan masih mengenakan setelah olahraga.
Asha memutuskan membuka matanya, mengalihkan pikirannya yang sedang menjelajah ke masa lalu. "Kenapa Adnan?" tanya Asha dengan menunduk.
"Kamu ngapain?" tanya Adnan.
"Lagi menikmati embun pagi, kamu habis Jogging?" tanya Asha walau sudah tahu jawabnya.
"Iya."
Percakapan keduanya padam. Adnan mimikirkan kisah selanjutnya antara Asha dan Ia.
Apakah berakhir bersama atau tidak?
"Sha?" tanya Adnan pelan.
"Kenapa?"
"Habis ini, kita akan menjalani aktivitas kita seperti biasanya lagi. Ya?" tutur Adnan dengan tersenyum manis.
"Nan! Habis ini, kamu mau kuliah atau langsung kerja?" tanya Asha.
"Kuliah, Sha. InsyaAllah saya mau dapat gelar S2," jelas Adnan membayangkan nanti masa perkuliahan seperti apa.
"Oh. Semangat! Asha tahu Adnan pintar, pasti bisa masuk kampus mana aja!" ujar Asha.
Adnan terkekeh pelan. "Sepintarnya seseorang pasti dia juga akan tetap belajar, Sha. Tapi dengan cara yang tepat dan nyaman!" jelas Adnan yang diangguki oleh Asha.
