Series Asha & Adnan (1)
Update hari: Jum'at dan Sabtu
Jatuh cinta pada seseorang Adnan, laki-laki yang terkenal akan kesolehan dan ketakwaanya mampu membuat Asha berani mengubah segalanya dalam dirinya, hanya agar bisa lebih dekat dengan Adnan.
Nam...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tenyata begitu Alhamdulillah nya, pertemuan tanpa disengaja itu"
-Ghania Nasha Syazani
Jangan lupa vote, comen dan share.. 🖤🎁 Jika ada kesahalan tolong tandai ya....
Selepas salat ashar, Adnan menganti bajunya dengan baju olahraga sebab sore ini Adnan ada janji dengan para sahabatnya untuk bermain basket dekat komplek rumah Isal.
Adnan baru saja keluar dari toilet, berniat ingin turun namun satu pesan dari handphone nya membuatnya melihat terlebih dahulu.
Faisal Wahid. Gue aja yang jemput kalian berdua, kan gue juga yang ngajak kalian duluan.... Tenang gue sama supir jadi jangan pada khawatir sama gue. Sip 03.45
Ternyata satu pesan itu dari Isal, padahal tadi Adnan ingin memesan grab bike untuk mengantarkannya tapi Isal lebih dahulu ingin menjemputnya.
Tanganya mengetik menjawab pesan Isal lalu membawa ranselnya yang berisi minum dan pakain gantinya, agar saat Adnan sudah berganti baju.
"Umi, Abang berangkat dulu ya," ucap Adnan menemui Umi Aisyah yang sedang memotong sayuran.
Umi Aisyah menghentikkan aktivitas memotongnya, berbalik menatap anak sulungnya yang sudah siap dengan baju olahraga melekat ditubuhnya tak lupa bibir yang merekah." Kesana naik apa bang? " tanya umi Aisyah bingung, sebab Abi baru saja pergi ke Pesantren yang katanya ada sedikit masalah disana.
"Umi gak usah khawatir, abang berangkat sama Isal dan sopirnya.Fadlan juga di jemput sama Isal Umi," jawab Adnan yang masih mempertahankan senyumannya.
Umi Aisyah mengangguk. "Ya sudah, Tapi inget harus hati-hati ya, dan bilang sama sopirnya Isal bawa mobilnya jangan ngebut-ngebut!" perintah umi Aisyah.
"Iya umi," ujar Adnan menyalimi tangan umi Aisyah yang begitu lembut.
"ADNAN, CEPATAN GUE UDAH DI HALAMAN RUMAH LO!" teriak Isal yang membuat Adnan dan Umi Aisyah terkejut bukan main.
"Astagfirullah, hampir aja tangan umi kena pisau... temen abang itu selalu ramai ya," kata Umi Aisyah memasukan sayuran yang sudah dipotong kedalam panji.
Adnan menatap tak enak pada Uminya, "Maaf ya umi, jadi buat umi kaget tadi," ucap Adnan dengan mengenggam tangan umi Aisyah.
