02: New Changes: (Revisi)

170 67 37
                                    

Assalamua'laikum

Bismillah

H A P P Y R E A D I N G

"Perbedaan itulah yang mampu menarik hati ini"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Perbedaan itulah yang mampu menarik hati ini"

-Ghania Nasha Syazani

"Ha," panggil Asha pada Iha yang sibuk mengunyah makanan.

Iha hanya menaikkan alisnya, pertanda bertanya apa?

"Umi kemana? Ga berangkat? Dari tadi belum kelihatan."

Bukan jawaban yang dilontarkan oleh Iha namun, gelengkan kepala sebagai jawaban.

"Huhhh...."Asha menghela nafas panjang. Ia baru ingat bahwa sahabatnya satu ini jika sudah berhadapan dengan makanan pasti tak akan memperdulikan suasana sekitar.

Karena rasa bosan diacuhkan oleh Iha. Asha memilih melangkah keluar, guna mencari hal menarik diluar sana.

Matanya melirik mengitari penjuru sekolah Green School dari lantai 2, namun tak ada yang menarik semuanya sama saja.

"Nan, ikut kagak minggu depan?" tanya Laki-laki berambut ikal dengan tangan yang mencomot burger milik laki-laki berparas dingin di sebelahnya.

Dia Faisal Wahid, panggil saja Isal. cowok dengan sikap jahil sedari kecil, anak tunggal, dan termasuk anak karate.

"Ck, ga modal!" ketus Laki-laki pemilik paras dingin dan datar.

Dia, Fadlan Dzaki panggil saja Fadlan laki-laki super cuek, berparas dingin dan datar seperti kutub utara, pintar dan tak lupa ketua dari tim Basket.

"Udah-udah jangan ribut, masih pagi," lerai Laki-laki berkopiah hitam dengan wajah manis ciri khasnya.

Dia, Adnan Danish Zaidan panggil saja Adnan. Orang yang ramah, taat agama dan juga pintar dalam akademik.

"Emang minggu depan ada apa?" tanya Adnan menatap Isal.

"Ga ada apa-apa sih, cuma main basket sekalian bakar lemak..." ujar Isal."Biar gak gendut, "lanjut isal berbisik.

Suara bising-bising dari arah bawah mampu menarik perhatian Asha. Kepalanya menunduk dengan tangan berpegangan dengan penyangga, mencari asal suara bising-bising tadi.

Pandangannya jatuh ke arah lorong dekat Uks, letaknya memang tak jauh dari sini dan juga suara ketiga laki-laki itu cukup besar pantas saja kedengaran sampai ke lantai 2.

"Ketiganya punya mimik khas wajah yang berbeda-beda, tapi kalau dilihat cowok yang ditengah itu kaya mirip...."

"Mirip siapa Sha?"

"ASTAGFIRULLAH!" ujar Asha terkejut lalu matanya melirik ke arah samping dengan tatapan tajam pada sang pelaku.

"Hampir aja Asha jatuh!" ketus Asha.

New Changes ( SELESAI ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang