20: New Changes : (Revisi)

65 15 30
                                    

Assalamua'laikum

Bismillah

H A P P Y  R E A D I N G

Jangan lupa membaca surat Al-Kafhi para pembaca

Absen dulu yuu, siapa aja nih yang kangen sama Asha dan Adnan?

Absen dulu yuu, siapa aja nih yang kangen sama Asha dan Adnan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Boleh tembus 30 komen dan vote gak?
Bismillah semogaa....

 “U-umi, k-kenapa dia balik lagi? hiks...hiks...hiks….” ucap Syifa sesenggukan di pelukan uminya. Dia, seseorang yang pernah hadir dalam kehidupan Syifa. 

Pembawa kebahagiaan sekejap namun rasa sedih yang berkepanjangan.

 “Syifa,” panggil umi menunduk menatap anaknya. “Lihat umi sayang,” lanjut umi dengan lembut. 

Syifa masih tak ingin menatap uminya, sekelebat kenangan pahit kembali muncul di fikirannya. 

Rasa sedih yang sudah bertahun-tahun dikubur kini kembali lagi. 

“Sayang, lihat umi.” Syifa menghapus air matanya lalu menatap uminya yang tersenyum terpaksa. 

“Syifa tahu ‘kan kalau tidak boleh seorang hamba saling memiliki rasa benci. Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, “Janganlah kalian saling membenci, saling dengki, dan saling bermusuhan. Jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara. Dan tidak halal bagi seorang muslim memboikot saudaranya lebih dari tiga hari,”(HR Bukhari [6065] dan Muslim[2559]),” ucap umi dengan tangan yang mengelus lembut hijab Syifa. 

“Hiks...Syi-fa bu-kannya, ben-ci umi. Tapi...hiks S-syifa b-belum siap deng-an hadir-nya umi.” Syifa masih sesegukan. Semakin Ia meredakan tangisannya semakin cepat masalalunya berputar di fikirannya. 

Umi tersenyum terpaksa, tak ada seorang ibu yang senang jika anaknya menangis apalagi di pelukannya. “Jika Allah sudah berkehendak. Apa yang tidak mungkin bagi seorang hamba-Nya itu mungkin bagi Allah. Dan siap, tidak siap. Kami seorang hanya mampu menerimanya,” ujar umi dengan lembut.

“T-tapi syifa bingung umi, kalau seandainya nanti kita berdua bertemu, apa yang akan Syifa lakukan? Syifa sama sekali tidak memiliki persiapan apapun ketika dia hadir kembali. Bahkan berfikir dia akan kembali pun tidak umi,” ujar Syifa mengeratkan pelukan hangat milik uminya. 

“Ada Allah yang selalu bersama. Sekarang Syifa shalat dhuha dulu ya,” suruh umi dengan melepaskan pelukkannya.

“Minta sama Allah untuk Syifa bisa kuat saat bertemu dengannya kembali,” ujar umi.

New Changes ( SELESAI ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang