03: New Changes : (Revisi)

128 60 17
                                    

Assalamua'laikum

Bismillah

H A P P Y R E A D I N G

H A P P Y R E A D I N G

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini Double update....

"Dia, Satu-Satunya gadis yang mampu membuat pikiran dan hati ini tak pernah terkontrol" 

-Irsyad

Lembayung senja terlihat dengan indahnya disertai para kawanan burung yang berterbangan membentuk formasi cantik di langit. Namun, tak lama kawanan burung pergi menuju sarang mereka tinggal. 

Suara adzan maghrib berkumandang menyuruh para manusia untuk menuntaskan kegiatannya di dunia lalu bergegas melaksanakan kewajiban para umat muslim yaitu, shalat. 

Asha yang baru saja bangun karena teriakan indah sang Bunda langsung bergegas turun dari ranjang,mengambil handuk dan mulai melangkah ke kamar mandi guna menyegarkan tubuhnya. 

"DEK, KALAU SUDAH SELESAI MANDINYA LANGSUNG KE TEMPAT SHALAT, JANGAN TIDUR LAGI!" perintah Bunda yang berteriak dari arah dapur. 

"IYA, BUNDA," teriak Asha menanggapi perintah dari sang Bunda dengan tangan yang sibuk mengeringkan rambutnya yang basah. 

Bukan tak lain Bunda berbicara itu. Karena Asha, anak bungsu nya selalu saja tidur kembali setelah mandi. Katanya, 'Kalau habis mandi bawaanya pingin tidur lagi Bunda,' ucap Asha tempo lalu dengan wajah di imut-imutkan. 

"Uhhh, Segar banget." 

Kaki kecil milik Asha turun menuruni anak tangga satu persatu, hingga setelah berada di dasar Asha berbelok ke arah kanan dimana tempat khusus shalat dirumah Asha. 

Memang tak besar, seperti sebuah ruangan yang pintunya transparan seperti kaca. Dekat dengan halaman belakang yang tentunya hawanya adem karena banyak pepohonan dan tanaman milik Bunda pemberian sang Ayah sejak awal menikah. 

Asha sebenarnya agak takut oleh karena itulah ia kadang meninggalkan shalat Maghrib dan Isya, padahal bisa di kamarnya tapi entahlah Asha selalu saja malas dan sering menunda-nunda waktu. 

Setelah sampai semilir angin menusuk baju piyama milik Asha, disana kosong karena Ayah sedang shift malam hari ini sedangkan Abangnya masih ada tugas kelompok di rumah temannya. 

Asha tak langsung mengenakan mukena nya tapi malah bersandar di tembok dengan pikirannya yang berkecabang memikirkan laki-laki yang ia temui di masjid pagi tadi. 

"Baru kali ini nemu cowok kayak gitu, ganteng, soleh, senyumanya itu... manis banget, " gumam Asha yang mengkhayal akan seseorang cowok yang pagi tadi ia temui. 

"Tapi sayang Asha belum kenalan, besok aja kali ya? eh jangan belum siapin apa-apa kalau besok kenalan, " ujar Asha memikirkan apa yang besok ia siapkan untuk berkenalan dengan cowok itu. 

New Changes ( SELESAI ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang