17: New Changes : (Revisi)

65 26 12
                                    

Assalamua'laikum

Bismillah

H A P P Y  R E A D I N G

“ Biarkan sang bunga yang mengajarkan bahwa hadirnya pasti memiliki arti tersendiri yang maknanya sangat indah dan menakjubkan ”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“ Biarkan sang bunga yang mengajarkan bahwa hadirnya pasti memiliki arti tersendiri yang maknanya sangat indah dan menakjubkan ”

-Ghania Nasha Syazani

“Hu-hu-hu...ber-hen-ti du-hu luh, dong!” ucap iha terengah-engah dengan membungkukkan badan nya dengan tangan memegang lutut.

Mereka menghentikan larinya lalu menengok ke belakang dimana Iha sedang duduk di rerumputan dengan kaki berselonjor, mengatur nafasnya yang masih naik turun.

“Mishak lemah baru jogging aja cape!” ejek Isal yang duduk berselonjor di samping Iha.

Iha mendelik tajam ke arah Isal.”Suka-suka Iha lah! emang Hit mau gendong kalau Iha pingsan?” ucap Iha.

Syifa menepuk tangan Iha pelan,”Gak boleh ngomong gitu Iha. Ucapan itu doa, Iha mau beneran pingsan?” tegur Syifa.

Iha menggeleng-gelengkan kepalanya,”Gak mau dong umi,”ucapnya

“Kalau gak mau, iha ngomong yang baik-baik ya,”kata Syifa memberi tahu.

Iha pun mengangguk-angguk seperti anak kecil.

“Tuh, dengerin Mishak!” ujar Isal.

“Hit diem aja deh! jangan buat Iha nambah kesel!”

“Gak bisa, mulut gue selalu ingin membuat Mishak kesal.”

“Hit! isss….”

“Apa Mishak? gue diem aja kok.”

Asha memutar bola matanya malas menatap Iha dan Isal yang jika sudah bertemu bagaikan tom and jerry.”Berisik deh! pasti aja kalau ketemu pasti bertengkar. Bisa gak sih sekali aja gak bertengkar?” omelnya.

“GAK BISA!” seru keduanya.

“Udah-udah, jangan bertengkar lagi, sesama muslim itu kita harus saling menyayangi dan menghormati, kita itu kan sodara. Masa sodara sama sodara bertengkar?” tegur Adnan memuat keduanya terdiam.

“Maaf Mishak.”

“Maaf Hit.”

Ucap keduanya bersamaan dengan tulus.

“Pada mau main gak?” tanya Asha ditanggapi tatapan bingung pada mereka.

“Main apa?” 

“Main kerumah Asha, mau gak?” tanya Asha.

“Mau Sha, Iha mah pasti mau lah, apalagi kalau bunda nyediain makan yang banyak. Beeh...Iha langsung meluncur dengan secepat kilat,” ujar Iha dengan kekehan.

New Changes ( SELESAI ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang