25 : New Changes :

39 8 3
                                    

Assalamua'laikum

Bismillah

H A P P Y  R E A D I N G

Setelah shalat Dhuha mereka berenam duduk di Saung dekat Masjid

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah shalat Dhuha mereka berenam duduk di Saung dekat Masjid. Udara nya sangat senjuk dan menenangkan, hanya ada beberapa orang disini dengan buku sebagai teman. Lebih tepatnya, Kakak kelas yang sebentar lagi akan mulai ujian.

Asha melihat sekeliling nya tumbuhan hijau, kolam ikan berserta air mancur, gubuk kecil yang asri, dan ada yang menarik lagi.

Kumpulan kura-kura kecil yang sedang berenang di kolam. Ini termasuk hal menarik bagi Asha. Karena biasanya hanya ada kolam ikan.

Saking asyik nya dengan para kura-kura yang imut itu, ia tidak sadar bahwa para temannya sudah berunding di sana.

"Ck, Jahat banget. Asha nggak dipentingin!" ujar Asha dengan kesal, Menghentak-hentakkan kakinya.

Namun balasan dari mereka hanya diam. Baru saja Asha ingin bersuara kembali. Iha menariknya untuk duduk, sambil membisikkan sesuatu ditelingannya.

"Dari tadi Iha udah panggil Asha tapi Asha masih lihatin kura-kura. Terus tadi Adnan udah panggil Asha sampai 3 kali tahu!" ucap Iha. Kata-kata terakhir Iha membuat nya tersipu. Adnan memanggilnya? Apakah benar? Aaa... menyesal sudah ia tadi tidak menyahutnya.

"Danish tadi panggil Asha?" tanya Asha malu-malu. Apakah jatuh cinta itu seperti ini? Rasanya Asha sangat senang kali ini. Hatinya terus berdebar apalagi tahu tadi Adnan memanggilnya.

Sederhana bukan?

Adnan menghentikkan membuka lembaran kertasnya. "Iya," jawab Adnan.

Asha jadi malu ini, tanganya hingga basah karena mengenggam tangan Iha erat.

"Asha tangan Iha basah, gengamnya jangan kenceng-kenceng. Nanti mereah tangan Iha!" omel Iha merusak suasana hati Asha. Asha langsung melepas tangan sahabatnya ini.

Apa sahabatnya tidak tahu, bahwa Asha sedang tersipu malu saat ini. Dasar perusak suasana Iha ini!

"Ngomel mulu! Cepet tua, tahu rasa Lo!" sahut Isal yang sudah memasukkan handphone, karena tadi ada chat masuk tiba-tiba dari orang yang tidak dikenal.

Iha menjewer kuping Isal dengan kencang, membuat sang empu teriak spontan. Hingga tatapan tajam dari kakak kelas menyorot pada mereka. Seolah menyiratkan untuk diam.

Iha yang mendapat tatapan tajam dari kakak kelasnya langsung melepas telinga Isal yang tampak memerah. "Gara-gara Isal!" gerutunya dengan tatapan sengit.

Isal mengusap-usap kuping yang memerah karena ulah sahabat tk nya ini. "Lo dulu yang mulai!" balasnya tidak kalas sengit.

Syifa, Adnan, Asha dan Fadlan hanya memutar matanya malas. Tidak dimana-mana mereka ini selalu bertengkar.

New Changes ( SELESAI ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang