Series Asha & Adnan (1)
Update hari: Jum'at dan Sabtu
Jatuh cinta pada seseorang Adnan, laki-laki yang terkenal akan kesolehan dan ketakwaanya mampu membuat Asha berani mengubah segalanya dalam dirinya, hanya agar bisa lebih dekat dengan Adnan.
Nam...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Semua peralatan sudah terkemas rapi. Kini tinggal Asha yang mandi saja. Pukul 04.00, setelah salat tahajud tadi Asha langsung mengemas barang-barangnya untuk pergi ke pesantren.
Asha menyambar handuk di sana dengan baju yang sudah disiapkan. Setelah itu Asha mengambil handphone nya. Melihat banyak deretan chat dari para sahabatnya.
Mereka bilang ingin ikut mengantarkannya ke pesantren. Iha lebih heboh, bahkan dia mengirim video nya sedang menangis sesegukan di layar handphone.
Asha yang bukanya sedih malah tertawa ringan. Wajah Iha yang sedang menangis menambah gemas bagi Asha.
Andai Iha ada disini sudah Asha cubit pipi chubby Iha dengan kencang. Biarkan saja Iha kesakitan!
Allahuakbar...Allahuakbar...Allahuakbar....
Hingga suara adzan mengundang Asha untuk langsung melaksanakan kewajibannya seorang muslim. Asha menaruh handphone nya. Membuka lemari lacinya yang sudah tersedia mukenah dan sajadahnya.
Asha turun dari kamarnya, ia akan salat bersama Bunda. Kakinya berjalan dengan mulus ke dapur.
Bundanya itu sangat rajin, apalagi hari ini Asha akan pergi ke pesantren Bunda akan lebih heboh dari biasanya.
"Bunda, ayo! Salat!" ajak Asha lembut, menyenderkan punggungnya di tembok.
Bunda menengok menatap anak bungsu dengan senyum manis. "Iya, Dek. Sebentar dulu, Bunda mau iris bawang dulu sebentar ya,"
Bunda menggeleng cepat, "Nggak usah, Dek. Adek udah wudhu, sekarang Adek langsung ke tempat salat aja, nanti Bunda nyusul ya?" ucap Bunda diangguki oleh Asha.
❤️💔
Asha menatap rumah yang diujung. Rumah Adnan. Bibirnya tertarik membentuk senyuman.
"Baru kemarin Asha cinta sama Adnan, ngerjer-ngejer Adnan, sampe berubah dan pakai hijab karena Adnan. Astagfirullah... Tapi sekarang, masa smp itu udah selesai. Asha akan lanjut ke pesantren dan Adnan juga akan lanjut ke pesantren, menuhin pesan Abi." Asha menghela nafas sebelum melanjutkan ucapannya.
"Ngga kerasa banget, waktu berlalu begitu cepat. Sekarang kita udah mau SMA aja, padahal kaya baru kemarin Asha main sama teman-teman," lanjut Asha.
Asha langsung memutuskan menghilangkan pikirannya tentang masa lalu. Kini Asha akan berjalan ke masa depan, mencoba untuk mengikhlaskan masa lalunya—pemberi banyak pelajaran dan warna di hidup Asha.
