08: New Changes : (Revisi)

86 40 7
                                    

Assalamua'laikum

Bismillah

H A P P Y  R E A D I N G

"Dekat namun tak sedekat nadiJauh namun tak sejauh langit dan BumiJadi kita apa?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Dekat namun tak sedekat nadi
Jauh namun tak sejauh langit dan Bumi
Jadi kita apa?"

-Ghania Nasha Syazani 

Asha yang terlampau senang bangun lebih awal dari biasanya, bahkan membuat kedua orang tua gadis itu pun bingung. 

Tapi mereka juga bersyukur karena anak bungsunya bisa bangun lebih awal tanpa dibangunkan, meski Bunda dan Ayah juga masih bingung akan penyebab anak bungsunya bangun lebih awal.

"Selamat Pagi Bunda, Ayah, dan Abang!" seru Asha dengan sumringah dari anak tangga. 

"Selamat Pagi anak Ayah yang manis" ucap Ayah yang sudah siapa duduk di meja makan. 

Bunda yang berada di dapur, sedang sibuk menyiapkan nasi goreng yang baru saja siap. "ADEK TOLONG BANTUIN BUNDA!" perintah Bunda dari arah dapur. 

Asha meletakkan tasnya dibangku lalu menghampiri Bunda, "Bantuiin apa Bunda?" tanya Asha. 

"Tolong bawaiin nasi goreng itu dulu ya Dek, Bunda mau buat susu dulu," ujar Bunda mengaduk-aduk gelas yang berisi susu itu. 

Asha mengangguk, "Iya, Bunda."

❤️💔

"ABANG AYO CEPETAN. NANTI KEBURU SIANG!" teriak Asha yang sudah berada di bagasi, menyandarkan tubuh mungilnya di motor Irsyad. 

Bunda, Ayah dan Irsyad terkejut dengan teriak Asha yang kencang dari arah bagasi. Mereka menggelengkan kepalanya. 

Bagaimana Asha akan terlambat jika Asha saja berangkat pukul 06.15 dan jarak dari rumah ke sekolah itu sangat dekat. 

"Adek kenapa Bun, tumben sekali pagi-pagi sudah bangun?" tanya Ayah penasaran dengan sikap anak bungsu nya. 

Bunda menggeleng, "Ga tahu yah, tiba-tiba aja. Apa mungkin Adek berangkat pagi karena terlalu senang mengaji kembali dengan Ustazah Aisyah ya.Yah?" ujar Bunda. 

"Bisa jadi Bun." 

Irsyada menatap kedua orang tuanya yang masih bingung akan sikap Asha, sebenarnya Irsyad juga sama bingungnya tapi hatinya juga masih belum membaik apalagi sejak kejadian Di pasar malam itu. Masih teringat jelas di pikirannya. 

Irsyad berusaha menghilangkan pikiran yang tak seharusnya lalu menyalami tangan Bunda dan Ayah, "Abang berangkat dulu Bun,Yah" ucap Irsyad.

"Assalamua'laikum" pamit Irsyad. 

"Wa'alaikumussalam" jawab Ayah dan Bunda.

❤️💔

Kaki Asha melangkah memasuki halaman sekolah Green School, menghirup udara pagi yang menyegarkan.

New Changes ( SELESAI ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang