10 : New Changes : (Revisi)

65 38 3
                                    

Assalamua'laikum

Bismillah

H A P P Y  R E A D I N G

"Tak ada yang melarang untuk mencintai, namun satu hal yang perlu diingat jangan mencintai seseorang melebih cintamu pada sang Pencipta"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tak ada yang melarang untuk mencintai, namun satu hal yang perlu diingat jangan mencintai seseorang melebih cintamu pada sang Pencipta"

-Syifa Hafizah


"Asha!"

"Umi Aisyah!"

Asha menatap bingung, kenapa Umi Aisyah ada di rumah Adnan? Siapa Umi Aisyah sebenarnya atau jangan-jangan....

"Asha temannya Adnan juga?" tanya Umi Aisyah menatap Asha yang seperti masih bingung.

Asha menangguk, "Iya, Umi" kata Asha masih dengan bingung. "Umi kok ada di rumahnya Danish?" tanya Asha tanpa sadar memanggil Adnan dengan nama kesayangannya.

"Danish?".

Asha terdiam ketika nama panggilan kesayangan untuk Adnan di ucapkan tanpa gugup, Asha harus berkata apa sekarang.

Umi Aisyah yang melihat Asha terdiam langsung tersenyum, tak ada yang berani memanggil Adnan dengan nama tengahnya. Kecuali seseorang itu membuatnya sendiri seperti nama kesayangan.

Ternyata anak murid mengajinya kini sedang jatuh cinta pada anak pertamanya,terlihat jelas dari mata Asha yang menampilkan raut wajah khawatir saat mengucap kata "Danish".

"Masuk dulu Asha, nanti Umi ceritakan mengapa Umi ada disini," kata Umi Aisyah mempersilahkan Asha masuk terlebih dahulu.

"Asha mau ke kamar Adnan atau mau Umi ceritaiin dulu?" tanya Umi Aisyah memberi pilihan.

"Disini dulu aja Umi, Asha masih penasaran soalnya" jawab Asha yang duduk berhadapan dengan Umi Aisyah.

Umi Aisyah mengangguk, "Jadi mau mulai dari mana ceritanya?" tanya Umi Aisyah tersenyum hangat.

"Emm... Asha gapapa nanya Umi?" tanya Asha gugup.

"Gapapa, mau nanya apa?"

"Umi, siapanya Ad-nan" ujar Asha karena tak mungkin Ia kembali memanggil Danish.

Umi Aisyah tersenyum mendengar ucapan Asha yang terbata-bata saat mengucapkan nama anak sulungnya, "Umi itu Uminya Adnan,".

Asha langsung memejamkan matanya,saat ini Asha benar-benar malu.Sebenarnya Asha mengira bahwa Umi Aisyah adalah bagian keluarga besar Adnan namun ternyata... lebih dari itu,yaitu seorang Ibu.

"Umi maafin Asha so-al ta-di,Asha minta maaf karena tadi udah bersikap gak sopan sama Umi" lirih Asha yang kini sangat gugup apalagi bertemu langsung dengan Umi Aisyah setelah tahu  akan hal tadi.

New Changes ( SELESAI ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang