Assalamua'laikum
Bismillah
H A P P Y R E A D I N G
Ummi Aisyah langsung bergegas turun dari kamarnya setelah tadi ia mendapatkan telepon. Beri duka dari pesantren.
Adnan yang sedang belajar di ruang tamu menghentikan menulisnya. Menetap bingung Umminya tergesa-gesa dengan raut wajah memerah menahan tangis.
"Ummi kenapa?" tanya Adnan cemas.
Ummi Aisyah me balikan badannya, mengusap air matanya yang tiba-tiba menetes di pipinya. Mendekat ke arah Adnan. "Bang, Ab-abi...." ucap Ummi Aisyah dengan berat hati.
"Abi? Abi kenapa Ummi?" tanya Adnan dengan berkaca-kaca, dari mata Umminya Adnan melihat bahwa ada berita buruk tentang Abinya.
Ummi Aisyah mendekat anak sulungnya, memeluk dengan sangat erat, Ummi Aisyah menggelar nafas panjang. "Abi, meninggal, Bang," kata Ummi Aisyah tangisnya pecah di pelukan anaknya.
Tubuh Adnan menegang, rasanya tidak mungkin Abinya meninggalkan secepat ini? Ini pasti hanya mimpi.
"Inalillahi wainalilahi roji'un," lirih Adnan.
Walau hatinya masih tidak percaya tapi apapun yang sudah ditakdir oleh Allah SWT tidak akan bisa berubah. Jodoh, rezeki dan kematian sudah ditakdirkan oleh Allah SWT.
"Abang panggil Diba ya, Ummi mau cari taksi dulu di depan," ujar Ummi Aisyah melepas pelukan itu lalu melangkah pergi ke depan.
Dengan lemas Adnan berjalan ke kamar Diba. Adnan sangat yakin Diba pasti akan sangat sedih atas kehilangan Abi.
"Assalamua'laikum, Diba." Adnan mengetik pelan kamar Diba.
"Wa'alaikumussalam, Bang. Sebentar Dulu bang, Diba lagi beres-beres," jawab Diba dari kamar.
Cklek.
Diba keluar dengan setelan gamis army dan juga mahkota cantik yang di taruh di atas hijabnya. "Ayo! Bang!" senyum Diba sangat menunjukkan bahwa ia sangat bahagia.
Adnan tahu Umminya pasti belum memberitahu Abi meninggal. Dan perlu dicatat warna army adalah kesukkan Abinya juga mahkota cantik yang dipakai Diba adalah penyiratan atas sebuah kebahagiaan atau menunjukkan keberhasilan Diba dari target Abinya.
"Diba nggak sabar banget tahu, Bang. Mau kasih tahu Abi kalau sekarang Diba udah nambah Halafan Al-Qur'an, pasti Abi seneng bangett! Nggak sabar Diba ketemu Abi...." ucap Diba dengan gembira.
Adnan mengangguk, mendekat Diba penuh lembut. Senyum getirnya muncul." Abi pasti seneng, bangga banget, punya anak yang sholehah kak Diba, Diba sayang Abi kan?"
Diba mendongak menatap Abangnya." Sayang banget lah, Abang!" ujar Diba.
"Nanti kalau udah di pesantren jangan sedih, ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
New Changes ( SELESAI )
Teen FictionSeries Asha & Adnan (1) Update hari: Jum'at dan Sabtu Jatuh cinta pada seseorang Adnan, laki-laki yang terkenal akan kesolehan dan ketakwaanya mampu membuat Asha berani mengubah segalanya dalam dirinya, hanya agar bisa lebih dekat dengan Adnan. Nam...