23 : New Changes : (Revisi)

44 10 0
                                    

Assalamua'laikum

Bismillah

H A P P Y  R E A D I N G

Asha mengayuh sepedanya pelan-pelan, kini Asha kembali ke rumah Adnan untuk mengaji bersama Umi Aisyah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Asha mengayuh sepedanya pelan-pelan, kini Asha kembali ke rumah Adnan untuk mengaji bersama Umi Aisyah. Waktu yang sangat dinantikan oleh Asha bahkan sejak malam hatinya selalu diliputi oleh kebahagiaan. Meski belum tentu bertemu… namun hati Asha sudah amat berbunga- bunga.

Aaaaa...rasanya susah jika dijabarkan.

“Semoga, Danish ada di rumah. Aamiin….” ucap Asha berdoa sebelum masuk kedalam pekarangan rumah Adnan. 

Setelah berdoa Asha memarkirkan sepeda di depan bagasi. Mengambil tas berwarna navy yang ditaruh di ranjangnya. Menyelempangkan tas tersebut lalu mengetuk rumah Adnan.

“Assalamu'alaikum,” ucap Asha seraya tanganya mengetuk pintu.

“Wa'alaikumussalam, sebentar!” ucap seorang dari dalam rumah, muncullah Diba dengan wajah sayu seperti orang bangun tidur. 

Mata Diba langsung berbinar, mengetahui yang datang adalah Asha, ia menghamburkan pelukan kepada Asha. Sungguh Diba sangat rindu dengan Asha. Padahal baru kemarin mereka berjalan-jalan bersama, tapi...namanya rindu bagaimana bisa dihentikkan bukan?

“Kak Zani, Diba kangen tahu….” rengek Diba masih dengan memeluk Asha, Asha tersenyum sambil membalas pelukkan hangat yang disalurkan oleh Diba.

“Padahal kemarin baru ketemu loh, udah kangen aja?” goda Asha.

Diba mengurai pelukannya, mendongak menatap Asha lalu mengangguk berkali-kali membuat Asha gemas dibuatnya.

“Uuu...lucu bangett cihh,” ucap Asha mengusel-usel pipi chubby Diba.

“Diba emang lucu, Kak Zani!” ujar Diba bangga.

Asha menggeleng, melihat kelakuan adik kecil Adnan ini. “Iya, deh. iya Diba emang lucuuu bangett!”

“Ayo! masuk Kak Zani,” ucap Diba mempersilahkan Asha masuk kedalam rumah.

Hingga di ruang tamu Asha disuruh duduk di sofa oleh Diba. “Kak Zani, tunggu disini dulu, ya. Diba mau panggil umi dulu,” ujar Diba yang langsung meninggalkan Asha sendirian di ruang tamu.

Asha yang tidak tahu harus melakukan apa, akhirnya membuka handphone. Mencari siapa tahu Adnan memiliki akun instagram, walaupun dirinya sangat tidak yakin akan hal itu. Ya, pikir saja seorang Adnan, Laki-laki soleh mana mungkin punya waktu untuk melakukan hal sia-sia bukan?

“Hah? Danish p-punya ak-kun ig?” kata Asha dengan mulut ternganga dan belum percaya yang sedang dilihatnya saat ini. “Kira-kira buat apa ya? Danish punya ig?” tanya Asha bingung.

Tangannya lincah men scrool- scrool layar handphonenya. Hingga terpangpang lah sebuah foto seorang laki-laki mengenakan balutan koko berwarna putih dengan piala di tangannya. Ya. itu Adnan.

New Changes ( SELESAI ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang