21 :New Changes : (Revisi)

61 17 47
                                    

Assalamua'laikum

Bismillah

H A P P Y  R E A D I N G

Harum semerbak memenuhi seluruh kamar Asha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harum semerbak memenuhi seluruh kamar Asha. Bahkan Asha saja menjadi pusing karena terlalu banyak menghirup minyak wangi yang selalu muncul di lancar tv saat iklan. Apalagi saat adegan dimana perempuan berbalut seragam itu menyemprotkan minyak wangi ke seluruh pakaiannya hingga membuat salah satu laki-laki berseragam menjadi jatuh cinta.

Dan, kini Asha mencoba hal itu. Siapa tahu memang benar dan Adnan akan jatuh cinta padanya.

“Hemm...harum banget! pasti Danish jadi suka deh sama Asha kalau tiap hari pakai minyak wangi ini,” ucap Asha yang menciumi seragamnya.

Asha menaruh minyak wangi yang baru saja di pakainya. Rasanya Asha seperti menyemprotkan sekilo minyak wangi di pakaiannya bagaimana tidak! jika minyak wangi yang baru dibelinya kemarin sore di alfamart kini tinggal setengah. 

Catat! Asha baru memakainya sekali.

“Asha udah cantik belum sih?” tanya Asha yang memutar-mutar tubuhnya di depan kaca sembari merapikan tatanan rambutnya.

“Perfect!” Asha langsung menyambar tasnya lalu menenteng sepatu sekolahnya yang masih tersusun rapi di rak. Bersiap untuk turun dari kamarnya yang sudah sangat harum.

Dipastikan jika ada seseorang yang masuk di kamarnya mungkin akan mual atau pingsan setelah menghirup harumnya.

“SELAMAT PAGI AYAH, BUNDA, ABANG!!” seru Asha yang berjalan gembira menuruni anak tangga.

“Selamat pagi, putri ayah bungsu ayah yang cantik!” seru ayah yang sudah duduk di meja makan dengan abang dan bundanya.

“Selamat pagi juga, putri bunda,” ucap bunda mengelus puncak kepala Asha.

Asha menatap Irsyad yang masih asik dengan buku tebal digenggamannya. Berdecak kesal karena abangnya dan buku seperti perangko yang tak pernah bisa dipisahkan. Sungguh menyebalkan!

“Abang gak bilang selamat pagi juga kaya bunda dan ayah, gitu?” tanya Asha kesal.

Irsyad menoleh sebentar lalu menutup bukunya-memasukkannya kedalam tas. Menatap Asha dengan raut wajah datar. “Selamat pagi juga, dek,” ucap Irsyad dengan malas.

“Abang gak ikhlas ishhh….” gerutu Asha.

“Hm” 

New Changes ( SELESAI ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang