2021

11 1 0
                                    

"Kira kira, ada nggak yang diem diem suka sama gue?"

Gadis yang memakai jilbab pink itu menatap jengah sahabatnya. "Mana gue tau."

Embun mendecak. Duduk dimotor menatap tembok hijau dari warung bakso bakar langganan Naura.

"Gue serius. Ada nggak orang yang diem diem suka sama gue, haluin gue tiap malem, sebut nama gue waktu Ibadah, ngobrol sama Tuhan tentang gue. Ada nggak sih sumpah," Embun menatap Naura yang mengernyit jijik sendiri dengan apa yang ia katakan.

"Anak komplek apa orang luar?"

"Ya terserah anjer, yang penting tuh orang suka sama gue."

"Ya mana gue tau setan!" Kesal Naura. Bersandar ditembok buang muka malas dengan teman sintingnya itu.

"Ada apaan sih ada apa sumpah kenapa canggung gini," keluh Embun setres. Menatap penuh kebingungan. "Nggak ada yang baper lagi kan?" Tanyanya membelokkan percakapan.

Naura menggeleng. "Tau tuh, gue juga nggak ngeh ada apaan," ia menatap objek lain berucap lirih, "capek gue temenan ribut mulu."

"Jodoh gue kira kira siapa ya?" Tanya Embun setelah lama diam. Lamanya bakso bakar karena antri itu membuat pikirannya ngaco kemana mana. "Dia lagi apa sekarang? Jangan jangan lagi mantap mantap sama pacarnya?"

Naura mendecih, "kalau gue tau siapa jodoh gue, gue datengin langsung rumahnya bilang ke orang tuanya."

"Paling lagi ngerencanain masa depan hahahaha, nikah dimana anak berapa sambil senyum bahagia," imbuh Naura dengan kekehan miris, "kasian banget padahal nikahnya sama gue."

"Tau nggak sih kadang gue kalau doa suka nggak kira kira, pernah tuh doa biar jodoh sama Yoongi. Anjerr," Embun buang muka sesaat merasa malu, "malaikat ketawa ngakak kali tuh denger doa gue kayak yang-"

Embun mendatarkan wajahnya sembari memperagakan tangan seolah menulis, "dih apaan doa apaa lu yang enggak enggak aja," katanya lalu tertawa. "Nggak kira kira lu, sadar diri dong woi Yoongi kayak apa elu kayak apa berharap boleh tapi sewajarnya. Istighfar deh lu gila lama lama gue dengernya."

Naura tertawa bahkan sudah mengeluarkan air mata karena guyonan Embun kelewat lucu tetapi diucapkan dengan wajah datar. Tak lama ia bertepuk tangan.

"Gila sih, lo ngomong gitu harusnya sadar."

Embun terkekeh, "sadar gue mah, tapi kadang emang sifat nggak tau diri suka kelewat batas."















Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FRIENDSHIP✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang