22. Cowok Sinting

7 1 0
                                    

"Aaaa, lu ada something sama Naura?" Tanya Minjae, Bintang yang duduk di depannya diam saja.

"Sama yang kemaren gimana? Gagal comeback nih?" Tambah Minjae, Bintang masih diam.

"Yahhh Naura emang cantik sih, apalagi ramah banget, dia juga lembut, beda banget lah sama Embun yang bar bar," lagi lagi Bintang hanya diam mendengarkan. Membiarkan Minjae ngoceh banyak hal tentang gadis bernama Naura itu.

"Lo tau yang Javas marah gegara lo boncengan sama Naura abis muncak?" Tanya Minjae, Bintang diam tetapi dengan tatapan bingung, "Javas marah. Lo tau tandanya apa, kan?"

"Tuh cewek juga pernah ada something sama Danial" tambah Minjae. Terkekeh pelan menatap Bintang yang makin bingung, "lo nggak denger gosip Naura ngejar ngejar Danial di pantai waktu itu? Gue sih udah tau lama. Mereka terlalu kentara soalnya, lo tau sendiri gue agak bisa yang begituan"

Minjae kesal sendiri karena Bintang tidak merespon, menggeplak pelan kepala lelaki dingin itu, "kalau mau tanya tuh tanya aja, gak usah sok sokan diem nggak peduli biar gue makin ngoceh. Pinter banget lu mancingnya" lalu berjalan keluar kamar Bintang. Menyusul para manusia laknat yang dari kamar tadi sudah terdengar tawa dan umpatannya.

**

"Serius mau ke luar kota?" Tanya Embun dengan wajah datar. Menatap empat lelaki yang sedari tadi kekeuh bilang bahwa mereka akan pergi.

Minjae mengangguk, "gue ada rencana disana cuma satu minggu, tapi kalau betah ya selamanya" katanya santai. Diangguki Javas, Theo dan Bintang.

Embun buang muka. "Mau apa sih setan?! Rezeki lu pada disini!" kesalnya dengan suara bergetar.

"Lah gimana, minggu besok udah berangkat. Gue sih sekalian cari jodoh," sahut Javas serius. "Nanti mau sewa mobil atau pake kereta?" Tambahnya bertanya pada Minjae. Kini mereka sudah berembuk apa yang akan dilakukan saat sudah pergi.

"Ntar gue ngerecokin siapa?" Lirih Embun. Minjae bahkan sempat diam menatap Embun yang menyorot kosong.

Minjae berdecak, "Recokin aja Danial."

"Ntar cewek lu gimana Jae? Kan udah ada dia kenapa lu pergi?"

"Alah alesan kan biar kita nggak pergi? Takut rindu kan lo," tebak Minjae tepat sasaran. "Udah nggak usah nangis, mana nih sifat bar bar lu," katanya guyon yang langsung ditanggapai tawa oleh lainnya.

"Lu bohong, kan?!" Tanya Embun sekali lagi.

"IYA HAHAHAHAH"

Embun mengumpat pelan. Menatap datar dengan desahan lega lelaki sinting yang tertawa kompak itu.



FRIENDSHIP✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang