Sebenarnya ada dua lelaki yang sangat sulit untuk didekati. Danial dan Bintang. Dua lelaki itu seakan tembok kokoh yang bahkan untuk diajak bicara saja susah.
Embun. Gadis yang sudah satu tahun bersama mereka belum bisa akrab. Dulu mereka adalah teman masa kecil tetapi Embun pindah. Dan satu tahun lalu gadis itu kembali. Mencoba kembali berteman akrab dengan teman teman lamanya.
Tetapi si dingin kulkas ini seolah enggan. Bahkan bicara pada Embun saja jika tidak penting tidak bicara.
Dia Bintang. Wajahnya menggemaskan dengan bibir merah muda. Matanya yang selalu menyorot malas itu berubah menjadi satu garis ketika tertawa. Rambutnya lebat dengan poni kecil didahi. Jika rambutnya sedikit panjang akan menutupi dahi dan membuatnya nampak lebih tampan. Ala ala bad boy dalam cerita, dia dingin dan pedas ketika bicara. Katanya, dia sudah memiliki pacar.
Embun sampai tidak bisa tidur memikirkan gadis beruntung mana yang dipacari Bintang. Selain tampan, lelaki itu juga pintar dan rajin bersih bersih rumah. Bukankah ia adalah tipe lelaki idaman?
Embun bahkan sempat terpana saat pertama kali melihatnya. Ketimbang Danial, justru Bintang jauh lebih menarik menurutnya.
Seperti saat ini, Bintang bahkan begitu indah dilihat hanya dengan celana pendek selutut dan sweater hijau army. Berdiri ditengah pintu menatap datar teman temannya yang sibuk tertawa.
Disudut ruangan Naura tampak lebih baik, setelah hampir dua bulan canggung, kini gadis itu sudah memiliki gebetan. Dengar dengar Danial masih sibuk chat dengan mantannya.
Sedangkan Minjae juga ternyata sudah memiliki pacar. Embun sepintas melihat dilayar hape Minjae, gadis itu berjilbab manis. Saat itu Embun hanya mendengus sinis.
Lelaki tampan sold out semua. Tertinggal si gemas Javas dan si gamon Danial. Tentu Embun tidak akan mendekati mereka, dia kapok dulu pernah baper baperan kepada teman. Jadian tidak kehilangan teman iya.