"Woi lu tarik," Naura yang sibuk meniup balon sempat menyuruh tetangganya yang kini memasang deretan huruf ditembok.
"Ish iyaaaaa."
Sesekali Naura membuka hape. Mengirim pesan pada teman temannya untuk segera datang membantu. Hari ini adalah acara ulang tahunnya. Lebih tepatnya nanti malam.
Dari tetangga, teman SMP hingga SMA ia undang. Walau tidak lama karena tempat yang ia gunakan tutup jam sembilan.
Naura : jangan lupa bantuin
Embun : iyaa
Embun yang duduk menatap jalanan mendengus pelan. Hampir terpejam jika tidak segera sadar. Lagi lagi gadis itu berada diluar rumah. Menumpu dagu dimeja dengan terkantuk kantuk.
**
Javas : beli kado ga?
Della : ntar aja kasih pembalut wkwkw
Javas : yeu setan
"Kasih kado nggak? Anak cowok sih katanya mau kasih," Embun menoleh bosan. Menatap Della yang kini main hape membalas pesan dari Javas.
"Kasiin beha sama sempak aja udah," jawabnya asal. Della tertawa ngakak, "iya kali ya? Hahaha apa kasih pembalut?"
"Pembalut mah dia tinggal ngambil, emaknya ada toko."
Della mengangguk setuju. Kembali diam.
**
"Mana yang lain?"
Naura menoleh. Melirik hapenya yang belum ada pesan. "Nggak tau."
"Lu pasang ini balon ke ujung, sama tiupin yang belom. Terus susun meja abis itu bantu gue tarik nih tali," perintah Naura sembari mengirim pesan pada teman temannya. "Mereka udah otw, gue suruh beli balon angka."
Iul atau si gadis seumuran Jello yang sedari tadi membantu Naura itu mengangguk. Mengerjakan apa yang diperintah Naura tanpa mengomel.
Tak lama Embun dan Della datang. Menenteng kresek berisi pesanannya. Della langsung membantu sedangkan Embun rebahan dengan desahan senang. Sesekali menendang udara karena kakinya pegal.
"Embun, miring nggak?" Membuka mata lalu menatap Naura yang memegang tali diujung kiri sedangkan Della diujung kanan. Menggeleng sembari meraih balon angka lalu meniup. Setelahnya memasang dibawah tali panjang dengan beberapa kertas huruf. Dekorasi warna ungu dan hitam ini benar benar ramai.
"Heboh," gumam Embun menatap Naura yang terkekeh.