Dikursi ada Bintang, Minjae dan Theo. Danial sibuk bermain meja membuat suara gaduh belum lagi gitar dan nyanyian sumbang milik Embun. Javas membuka youtube entah menonton apa.
"Kenapa kalau cowok dikuncir tengah keliatan lucu?" Tanya Embun begitu melihat Danial dikuncir tengah mirip kartun bocah kembar. Rambutnya berdiri membuat wajah Danial terlihat menggemaskan.
Naura mengangguk lucu. Embun mengambil karet dipergelangan tangannya, menguncir rambut bagian depan. "Kok nggak berdiri?" Tanyanya kesal.
Danial menoleh tertarik, "apa Mbun? Berdiri?" Tanya lelaki itu ambigu.
Minjae yang hendak menyahut terhenti begitu Javas berteriak, "STOP, JANGAN DIBAHAS!"
Embun terkekeh. "Kalau nggak gitu ntar bahasnya sampai mana mana," katanya pada Naura yang mengangguk kecil. Mereka memang selalu melebihkan bahasan kecil menjadi lanturan ambigu.
**
"Astaga, homoan lu pada?" Embun pura pura kaget. Menyusup diantara Bintang dan Danial. Menarik tangan Bintang lalu tiduran menggunakan lengan lelaki itu sebagai bantal.
"Nggak pulang lo?" Tanya Danial.
"Ngusir?" Embun balik bertanya. Lelaki itu mendecak sebal.
Embun berbalik menatap Bintang. Lelaki itu sudah terpejam, tetapi tak lama kembali bangun menatapnya.
Gadis itu nyengir, memeluk perut Bintang dengan cengiran lebar. Lelaki itu tak banyak merespon. Walau sempat bergumam menyebalkan.
"Gangbang aja nih" kata Bintang iseng. Embun mengumpat.
Yang lain tertawa puas. "Dia mah kalau digodain balik malah geli," cetus Minjae dari ujung.
**
"Gumoh gue makan ini kue," Cetus Embun. Tetapi tangannya tak berhenti menyuap kue dengan krim warna putih itu.
Minjae terkekeh, "lo gumoh tapi makan terus, heran," katanya mengundang tawa yang lain.
Naura duduk dikursi bersama Della, Bintang, Minjae dan Jello. Hanya Embun yang selonjoran dilantai tepat di depan meja dimana ada kue.
Naura sibuk menyuap kue kepada siapa saja, terakhir kali pada Embun tetapi belepotan hingga ia harus menjilati bibir. Bintang sempat terkekeh geli melihat itu.
"Jae, aaaa."
Minjae mengernyit. Lalu membuka bibirnya lebar. Embun tersenyum sembari memasukan satu sendok penuh berisi kue. Lelaki itu lalu mundur sembari menutup bibirnya dengan tangan karena kepenuhan.
"Elu mah nyuap nggak pernah bener, lembut kenapa sih biar kayak cewek," kesal lelaki itu. Pasalnya Minjae kerap kali disuap berbagai makanan oleh Embun tetapi dengan cara kasar. Dipaksa sampai belepotan.
"Emang nggak ada alusnya ni cewek," sahut Bintang.
"Yang lembut gitu loh, biar kita kita enak."
Embun manyun. Menatap kesal Danial yang tadi berbicara.