"Sumpah mood gue ancur banget setiap inget pacarnya Minjae tanya tentang gue yang ngejar ngejar. Woiii ngewe siapa yang ngejar setan gua aja kaga suka sama dia ah elahh!"
Naura meringis. Sejak tadi Embun marah marah karena kesal persoalan Minjae dan pacarnya.
"Oke dulu emang sempet suka, tapi waktu tau tuh cowok punya pacar ya gua mundur anjing. Persetan sama prinsip yang gua nggak kenal ceweknya bakal gue gas terus sampe putus. Mereka mau nikah anjer," Embun menyandarkan diri dikursi sembari buang muka.
"Lah emang iya?" Tanya Naura yang tak tau kalau Minjae sudah mau menikah.
Embun menggaruk pipinya bingung, "iya kali mana gue tau!" Ketusnya tetap buang muka.
Naura mendecih. "Udah sih diemin aja. Besok kalau ketemu lo diem nggak usah ngajak ngobrol."
"Emang bisa?" Embun tak yakin.
"Kenapa enggak?"
Embun mengumpat.
**
Naura mendecih. Masuk ke dalam rumah Bintang saat Minjae sudah membuat makanan. Terlihat Embun duduk lesehan di samping Kun yang sibuk gitaran. Kasihan sekali gadis itu, sedari tadi diam mengacuhkan Minjae.
"Rokok siapa nih?" Tanya Embun begitu melihat bungkus rokok terbuka. Mengambil satu lalu diselipkan ditelinga.
Kun menoleh, "punya bang Minjae," jawabnya singkat lalu melotot kaget, "kak lo ngerokok?"
Embun mendecak. Menyuruh Kun diam dengan gerakan tangan dibibir. Lelaki SMP itu menggeleng tak percaya. Lalu tertawa terbahak begitu Embun terbatuk sembari menepuki dada.
"Lo ngerokok apa knalpot sih kak? Yang asal keluar asep aja. Dirasain kaliii," ejek Kun membuat Embun mendelik. Tak lama Jello datang setelah tadi dijemput Danial memakai motor Kun.
"Idihh cewek ngerokok," kali ini Jello.
Setelah mencoba merasakan rokok seperti yang dikatakan Kun, Embun menaruh dibawah rokoknya yang masih menyala, "katanya perokok pasif lebih bahaya dari pada yang aktif."
"Kalau gitu lo ngerokok terus aja Kun biar panjang umur," Jello menyahuti kalimat tak jelas Embun. Lagian tau dari mana gadis goblok itu.
"Embun! lo ngapain?!"
Embun nyengir. Menekan rokoknya dilantai lalu masuk ke dalam sembari merangkul Naura.
"Nggak aneh aneh lo!" Ketus Naura yang tampak sekali kesal.
Embun mengangguk, "arasseo arasseo."
Naura mendecak. Berlalu duduk mengabaikan Embun yang menyusul Minjae keluar.
"Gegayaan sih," kata Naura saat mendengar Embun batuk batuk sampai terduduk membuat suara tawa ejekan terdengar.
"Isep coba," suruh Minjae, lalu menarik rokoknya lagi saat Embun akan mengambil. "Jangan lah."