23. Permasalahan Anak Komplek

8 1 0
                                    

Singkatnya, semua hal yang ada dilingkup pertemanan itu pasti mengasyikan. Entah masalah permisuhan, olok olok nama orang tua atau sewot sewotan. Selain hal diatas, ada banyak yang terjadi jika kalian sudah benar benar nyaman dengan zona pertemanan itu.

"Gue rasa coklat di kedai tipu tipu," kata Embun tiba tiba. "Coklat apaan harga dua puluh rebu, mana rasa kayak dancow."

"Ya mending lu coklat, gue pesen kopi panas datengnya dingin," kini Danial ikut mengutarakan kekesalannya karena kopi di kedai yang mereka kunjungi tadi.

"Lo pada napa pesen aneh aneh, gue nih cuma es teh. Enem ribu njing!" sahut Minjae. "Itu kalau bikin di rumah gratis, bisa sampe satu panci juga oke."

"Yang mahal kan gelas sama merknya," Naura dari ujung menyahuti, merasa malas dengan sikap teman temannya yang terlalu berlebihan.

"Ini gue ogah kencing, sayang dua puluh ribu," tambah Danial dengan wajah konyol mengundang tawa yang lain.

"Ada apa sih?" Tanya Bintang yang tadi tidak ikut.

Minjae duduk nyaman menghadap Bintang, "Nih, ke kedai nih. Pesen minum sok yang mahal tapi pada ngeluh. Padahal meja sebelah cuma pesen es teh. Mana ada yang pake kaos kebalik, pake peci, bawa sarung, pake kolor doang."

Bintang tertawa, "siapa yang kaos kebalik?"

"Nih cewek sinting ini!" ketus Minjae menunjuk Embun yang nyengir. Embun sendiri menarik kecil kaos hitamnya yang terbalik.

Minjae tertawa, "yang necis cuma dia, liat noh pake jeans, jilbab oke, baju oke, make up oke, beuhh kita berasa kacung di deket dia," katanya dengan tawa sembari menunjuk Naura yang jadi sombong.

"Lo nggak nyadar? Tiap kumpul dia necis gue gembel. Gue insecure kadang kalau di samping dia," Embun meringis. Mengingat banyak kejadian seperti itu membuatnya malu sendiri.

"IRI BILANG BOS!" teriak Danial yang entah sejak kapan sudah berjalan ke dapur.




FRIENDSHIP✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang