"Gue seneng banget kalian bisa dateng," Naura tersenyum manis. Menatap lelaki dengan hoodie coklat di sampingnya. Lelaki itu mengangguk kecil. Matanya tak lepas dari Naura sejak tadi.
Teman lelaki yang begitu wah baginya. Teman SMP yang dulu sempat dekat dengannya walaupun sebentar. Rasanya ia tersipu sendiri karena ditatap terus menerus.
Astagaaaa.
Ia berdiri. Mengambil kado dengan senyum lebar setelah teman temannya pulang. Tertinggal Della, Embun, Bintang dan Cello. Bahkan Mama Papa nya sudah pulang. Ia menahan paksa mereka berempat supaya bisa membawakan kado.
"Lo turun sini?"
"Iya."
Della setelah itu pergi. Hanya mengantarkan Embun ke rumah Bintang setelah unboxing kado milik Naura. Gadis itu masih memakai baju yang jika mengangkat tangan maka kulit perutnya akan terlihat. Tersenyum lebar menatap teman lelaki yang duduk di teras.
"Bisa lu pulang terus ganti baju?" Tanya Minjae yang sebenarnya perintah.
"Iya ganti dulu gih," kali ini Javas. Yang lain mengangguk saja.
Embun nyengir. Duduk diantara Javas dan Jello. Tak lama Javas mengangsurkan hoodie hitam miliknya. Menyuruh Embun memakai karena tak enak sejak tadi dada gadis itu diumbar kemana mana.
Embun : rumah bintang gc
Naura mendengus. Memasukkan berbagai bungkus kado ke kamarnya. Banyak sekali kado. Ia bahkan membawa kado dari Embun yang sudah diberikan satu hari sebelum ulang tahunnya. Temannya itu tidak romantis, memberikan dengan kresek hitam dan saat di perjalanan menuju rumah.
Tapi ia bersyukur. Segera bangkit menuju rumah Bintang.
Tersenyum lebar duduk merusuh di samping Embun. Gadis itu bersandar ditembok selonjoran dengan Minjae di samping kanan. Sibuk boomerang bersama lelaki itu.
"Lo boomerang apa tengeng sih geleng mulu?" Tanya Javas dengan tawa. Minjae sendiri nyengir nyengir.