03. Danial Birthday Gifts

11 1 0
                                    

"Jadi?" Tanya Embun jengah. Menatap Naura yang memegang dua sweater ditangannya. "Mau yang mana?"

Naura diam sejenak. "Bagus yang mana?" Tanyanya sembari mengacungkan satu persatu sweaternya.

"Engh..." Embun diam. Duduk dikursi menatap kaca panjang disebelahnya bergantian dengan sweater. Tangannya menunjuk sweater berwarna abu putih yang ia lihat lumayan mahal.

"Tapi lo serius mau beli ini? Mahal njir," peringat Embun begitu Naura menyetujui pilihannya hendak berjalan ke kasir.

Naura terlihat bingung, "kenapa enggak?" katanya tenang. Acuh sekali.

**

"Mana dia?" Tanya Embun, duduk diatas motor menatap Naura yang berdiri dipinggir jalan menanti Danial. Mereka sudah janjian. Naura menenteng tas berisi sweater untuk kado.

Embun mendecih. Membuka hape dengan tangan bertumpu diatas spion yang diputar keatas.

Tak lama, sorot lampu putih menyilaukan mata mendekat diiringi suara knalpot brisik dan harum parfum khas lelaki. Senyumnya lebar menggemaskan dengan mata mengerjab lucu. Ah, lelaki ini apakah dia sadar jika memiliki aura yang mampu memikat siapapun dalam sekali senyum?

Gadis dengan jilbab pashmina hijau army itu tersenyum lebar. Matanya menyipit dibalik kaca mata minus miliknya. Mendekati Danial yang masih diatas motor dengan mesin menyala. Entah apa yang mereka bicarakan, dalam sekejap Embun sudah sendiri dipinggir jalan tertinggal bau parfum milik Danial dan kecemasan pada Naura.

Untuk alasan yang tidak jelas, Embun yakin bahwa akan ada kecanggungan yang menyebalkan setelah ini.

FRIENDSHIP✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang