"Embun, hai!" Sapa Bintang dengan senyum tertahan. Embun langsung melotot kesal lalu buang muka.
"Nggak jelas."
Bintang yang datang dari dapur membawa nampan berisi teko marimas itu langsung meletakkan dengan cepat bawaannya lalu mendekati Embun sumringah.
"Marimas gue nggak laku, enak ini," katanya senang sembari meminum minuman Embun. Gadis itu menggeleng tak percaya dengan tingkah Bintang.
"Segitunya lo seneng?" Tanya Embun heran. Bintang nyengir, masih minum dengan rakus.
Setelah mengunyah pelan, Bintang kembali minum. "Lo ada beli gini nggak bilang, gue nitip."
Embun menendang kaki Minjae yang mendekat. Lelaki itu menyuruhnya diam dengan gerakan tangan lalu ikutan minum. Mereka bergantian minum hingga sisa sedikit.
Embun menatap Bintang yang juga menatapnya. Gadis itu mengernyit lalu buang muka. Bintang tertawa.
"Goblooo"
Minjae mengernyit heran, "ada apa sih?"
"gue dinakalin Bintang, iyuhhh geli banget," sahut Embun sembari menggelinjang geli dan memeluk tubuhnya sendiri.
"He! Bikin bikin dia anying, emang otaknya aja yang mesum," elak Bintang tak terima. Sudah mengerti dengan apa yang dimaksud Embun. Gadis itu hanya ingin merusak citra polos dan kalem miliknya.
Minjae tertawa pelan. Lalu duduk di depan Embun sembari menarik kembali minumannya.
Embun merengek begitu Naura keluar, "Ra kenapa sih cowok kita nggak ada yang beres?"
**
Minjae gitaran dengan Naura di sampingnya menyanyi, ada Kun yang main gendang serta Theo yang selalu merusak nada tinggi yang akan diambil Naura.
Embun mendekat lalu menjambak kuat rambut Minjae, lelaki itu langsung memekik meletakkan gitar ngambek. Naura dan Theo bahkan bersorak kencang.
"Nah kan Jae, padahal dia sendiri yang nggak jelas tapi nyalahin kita," Bintanh menyindir kalimat Embun tadi. Gadis itu mendecih buang muka.
Beralih duduk dikursi menjauhi Minjae. Tetapi lelaki itu mendekat. "Apa sih?"
Embun manyun, merengek sebentar, "kenapa sih cowok cowok kalau udah bisa baperin gue langsung ngilang gitu aja?" Tanyanya sebal.
Minjae menatap datar teman gadisnya itu, "maksud situ bangsa kami ini brengsek?"
"Emang iya! Gue nih dideketin cowok, dia bikin baper setengah mampus. Giliran gue baper eh dia pergi. Dih! Cakep lo?!" Kesal Embun. Gadis itu bahkan sempat meneteskan air mata lalu menggigit kuat bahu Minjae.
Lelaki itu mengaduh dengan tatapan kesal tetapi tak bisa apa apa.