Kun : dimana kak?
Embun : rumah bintang
Embun : lo ke sini ajak minjae sekalian
Kun : ok
Embun mendongak. Melirik Cello yang main gitar sembari nyanyi di sampingnya. Tak lama Naura berteriak heboh mengundang perhatian. Mendekat setelah mengambil jus dan gelas dikulkas lalu menatap geli wajah merah Bintang.
"Yahh mukanya merah hahaha."
Embun terkekeh. Bertanya ada apa pada Naura yang masih tertawa ngakak dengan Bintang yang mengelak.
"Dia ketahuan chat sayang sayangan hahaha gemes bangett," jawab Naura. Embun tertawa, menatap Bintang yang masih sibuk mengelak.
Tak lama Embun pergi. Menghampiri Minjae yang baru datang sembari membawa jus beku di dalam gelas dan sendok. "Bantuin," rengeknya.
Minjae tertawa. "Kalau kayak gini mau berapa lama?" Tanyanya. Menatap geli Embun yang nyengir. Tetapi lelaki itu tetap membantu Embun menyerut jus beku menggunakan sendok.
Lama. Embun sampai bosan menunggu.
"Jae, udah makan? Udah minum?"
"Alhamdulilah, belum."
Embun mendecak, gagal membual pada Minjae. Beralih pada Danial yang duduk main hape.
"Al, udah makan?" Tanya Embun.
Danial mengernyit, "udah."
Embun tersenyum, "udah minum?"
"Udah."
Kali ini Embun nyengir, "udah sayang aku belum?"
Danial tertawa menanggapi bualan Embun. "Kalau itu kayaknya nggak mungkin," jawabnya masih tertawa. Embun ikutan tertawa, menubruk lengan Minjae yang bergetar karena tertawa juga mendengar penolakan Danial.
"Ish lama haus gue," keluh Minjae yang masih menyerut es.
Embun melotot sembari melindungi esnya, "loh ini es Embun."
Minjae mendelik. Hampir memasukan air dari aquarium milik Bintang membuat Embun hampir memekik. Gadis itu merengek lalu menjauh. Mendekati Bintang mencekik leher lelaki itu hingga berteriak sakit.
"Embun gitu sekarang," protes Bintang melirik Embun memegangi lehernya.
Gadis itu buang muka tak perduli. Menyusul Minjae yang sudah duduk di depan bersama Cello dan dua temannya. Tak lama Naura datang entah dari mana.
"Yah patah hati gue, Bintang sayang sayangan sama yang lain padahal kita udah resmi," curhat Embun sok sedih.
"Patah seberapa?" Bintang tertawa.
"Sebagi dua, kecil kecil jadi banyak," sahut Embun ikutan tertawa.