Prolog.
💏💏💏💏💏
"Saya terima nikah dan kawinnya, Arabella Titania Putri dengan mas kawin dan seperangkat alat sholat, dibayar tunai!"
"Bagaimana para saksi, sah?"
"SAHH!!"
Seketika air mata Bella jatuh begitu saja saat mendengar suara lantang dari lantai satu. Ia tidak menyangka jika ia akan menikah secepat ini. Menikah dengan seorang Dosen disalah satu universitas yang cukup terkenal yang tak lain adalah universitasnya dulu. Ya anggap saja Bella alumni di universitas tersebut.
Tepat detik ini, menit ini, jam ini, hari ini juga, ia sudah sah menjadi seorang istri Athala Putra Tirahmahdi.
Dua orang perias yang sedang merapihkan alat make-up dan dimasukkan ke tas, saat melihat Bella menitikkan air mata mereka ikut merasa bahagia. Tidak tahu kan mereka jika Bella dan mempelai menikah bukan atas dasar cinta melainkan sebatas perjodohan?
Dua orang perias yang sudah selesai membereskan alat make-up langsung menghampiri Bella yang sibuk mengelap pipinya dengan tissu secara hati-hati karena tidak mau, make-up tipis itu luntur begitu saja. Ya walaupun hanya tipis, tetapi Bella masih menghargai para perias yang sudah susah payah meriasnya dari sekitar setelah subuh hingga sekarang pukul 8 pagi.
"Duh, mbak Bella. Selamat ya! Sekarang udah sah menjadi seorang istri. Saya ikut seneng loh ini. Cepet-cepet di beri momongan ya!" kata mbak Rani, salah satu perias yang sebenarnya laki-laki dan beralih menjadi seorang waria.
"Saya juga ikut seneng ya mbak! Baik-baik ya pokoknya. Samawa!" timpal Mbak Sisil dengan senyum lebarnya. Kali ini dia benar-benar wanita tulen. Bukan waria ataupun laki-laki.
Bella tersenyum tipis memandang keduanya. Lalu kepalanya mengangguk sebagai jawaban. "Makasih ya mbak. Doain Bella semoga baik-baik aja."
Keduanya mengangguk dengan mantap dan mengacungkan jempolnya. "Siap mbak! Pasti itu!" lagi, lagi Bella hanya mengangguk dan tersenyum.
Tiba-tiba pintu terbuka membuat ketiganya menoleh kearah sumber suara. Disana, tepat diambang pintu, seseorang bertubuh tegap dengan tuxedo berwarna putih, jas putih serta dasi kupu-kupu menatap Bella dari atas sampai bawah.
"Tuh mbak udah dijemput sama sang suami!" bisik mbak Sisil terkikik.
Sungguh, sekarang ini Bella sangatlah cantik dengan kebaya sederhana di lengkapi dengan hijab putih dan juga mahkota khas pengantin yang berada di atas kepalanya. Apalagi, gadis itu sudah memakai make-up yang memepercantik pada diri gadis itu.
"Mas!" Athala mengerjap saat mendengar suara sedikit berat itu. Lalu ia menoleh kearah suara dan mengernyit.
"Apa?"
Mbak Rani dan mbak Sisil tersenyum malu-malu serta diselingi senyum menggoda. Menatap kearah Athala dengan wajah yang dibuat-buat membuat Athala bergidik ngeri dan refleks mengusap tengkuknya.
"Masnya mau jemput mbak Bella, ya?" tanya mbak Rani.
Dengan cepat, kepala Athala mengangguk membenarkan. Sungguh ia malu saat baru mengingat niat awal kekamar rias pengantin untuk menjemput Bella-sang istri untuk turun kebawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jerk Husband
Teen FictionAthala yang umurnya sudah tidak muda lagi serta tak kunjung menikah, membuat Mawar geram sekaligus kesal pada anak laki-laki pertamanya itu. Di umur yang sudah menginjak berkepala tiga, Athala belum juga menemukan jodoh yang pas. Dulu sekali saat pr...