absen yang kangen Athala sama Bella!
***
Athala merasa jika kepalanya ada yang mengusap-usap lembut. Suara tangis yang samar-samar juga menggema di gendang telinganya. Ingin membuka mata rasanya sangat susah. Bahkan seperti ada lem perekat yang membuat matanya lengket. Badannya terasa sakit dan tidak bisa ia gerakkan. Athala merasa seperti orang lumpuh satu badan. Nyeri yang terasa pada badannya itu seperti di hantam oleh batu besar sampai remuk.
Dahinya mengernyit dalam tanpa orang ketahui. Ia bingung, kenapa ia tidak bisa membuka mata serta menggerakkan badannya? Ada apa dengan dirinya? Kenapa dia menjadi seperti ini?
Athala tidak ingat apa yang terjadi pada dirinya sebelum ia merasakan semua ini. Semuanya terasa begitu cepat dan kilat sampai hanya seperti sebuah angin yang terlintas di kepalanya. Suara riuh terdengar di gendang telinga Athala sekali lagi. Pria itu mencoba membuka matanya dan gotcha!!
Matanya terbuka, namun alangkah terkejutnya jika ini tampak sangat asing bagi Athala. Semuanya putih bahkan seperti ruang hampa yang tidak ada barang satu pun. Athala mengernyitkan dahinya sambil memegangi kepalanya yang terasa nyeri.
"PAPA!"
Matanya langsung terbuka lebar mendengar suara teriakan itu. Mulutnya menganga melihat dua anak kecil yang menghampirinya dengan langkah girang dan juga wajah berseri-seri. Athala semakin tidak paham dengan semuanya.
"K-kalian siapa?" tanya Athala terbata-bata. Ia masih shock mendengar jika dirinya di panggil 'Papa' oleh dua anak kecil yang terlihat kembar bahkan mukanya saja tidak bisa Athala bedakan saking persisnya.
Salah satu anak kecil itu mengerucutkan bibirnya. "IHH KOK PAPA NDAK NGENALIN KITA SIH?!" bentak anak itu membuat Athala memundurkan langkah ke belakang seraya mengerjapkan matanya. "INI AKU KEANU! DAN INI KEANO!"
Hah, Keanu? Keano? Sepertinya Athala tidak asing dengan nama itu. Seperti sudah pernah mendengar nama itu dan membicarakan nama itu dengan seseorang. Athala mengedarkan pandangannya dengan wajah dongonya. Ia benar-benar bingung dengan semua ini, semuanya terasa tiba-tiba. Sangat.
"D-dimana orang tua kalian? k-kenapa kalian ada disini?" Athala berjongkok memegang bahu kedua anak kecil itu.
Mata salah satu anak kecil itu membulat dan matanya langsung berkaca-kaca. "Anooo, Papa ndak kenalin kita hiks.... Papa ahatt!!!" teriaknya memukul kepala Athala cukup kencang.
Athala meringis pelan lalu memegang tangan anak itu. "Bilang pada saya, siapa kalian dan kenapa kalian ada disini?" tanya Athala lagi dengan suara lembut.
Anak kecil yang tadi hanya diam kini angkat suara. Matanya masih berkaca dengan bibir bergetar. "Papa, i-ini Anoo dan ini Anuu. Anak Papa Atha sama Mama Bella!"
"HAHHH?!!" sontak Athala berteriak kencang saking terkejutnya. Sampai-sampai membuat kedua anak kembar itu langsung ikut berteriak dan menangis.
"PAPA AHATTT! PAPA BENTAK ANUUU DAN ANOOO!!! PAPA AHAT! PAPA NDAK PANTAS BUAT MAMA!!!"
Setelah itu, semuanya kembali seperti semula. Athala membuka matanya perlahan dan langsung mencium aroma khas rumah sakit. Ia celingukan kekanan dan kekiri dengan wajah bingung. Ia bisa melihat banyak orang yang berdebat, dan Papa mertuanya tengah memaki-maki Papanya.
"Seumur-umur saya gak pernah nyakitin anak saya! Sedangkan Athala yang baru saja hidup dengan Bella sudah menyakiti anak saya sampai dia hamil! Sebenarnya saya gak pernah menyesal karena anak saya hamil, tapi yang sesali adalah KENAPA ANAK SAYA BISA PUNYA SUAMI BEJAT KAYA DIA?!!!"
"Paa, udah ya jangan marah-marah ini rumah sakit. Gak enak sama pasien lain yang nanti bakalan terganggu." kata Bella memohon dengan memegang lengan Firman.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jerk Husband
Teen FictionAthala yang umurnya sudah tidak muda lagi serta tak kunjung menikah, membuat Mawar geram sekaligus kesal pada anak laki-laki pertamanya itu. Di umur yang sudah menginjak berkepala tiga, Athala belum juga menemukan jodoh yang pas. Dulu sekali saat pr...