hallo, selamat malam selasa gaes!!
jangan lupa play mulmed di atas!
[Don't Watch Me Cry - Jorja Smith]
***
Dua orang yang baru saja kenal itu tiba-tiba menjadi akrab. Dua orang hanya kenal karena kesamaan itu tertawa riang bersama. Keduanya tampak sekali seperti sahabat yang sudah sejak kecil bersama, bukan seperti baru beberapa waktu yang kenal.
Beberapa tatapan pengunjung kafe sampai melirik kearah mereka dengan perasaan heran, apa yang membuat kedua orang itu tertawa sampai tidak tahu tempat? Bahkan saat banyaknya orang melirik, mereka masih asik bercerita dengan riang dan juga semangat.
Bella, tidak sengaja bertubrukan dengan Resha saat dia hendak masuk kedalam kafe. Sedangkan Resha, wanita itu hendak keluar dari kafe yang Bella tuju. Bermulai dari tabrakan tak sengaja, mereka mulai akrab. Sudah tiga hari Bella dan Resha saling kenal, saling menyapa dan juga saling tukar nomor ponsel.
Mereka sudah layak seperti adik kakak jika jalan berdampingan. Resha dengan tubuh tinggi langsingnya, Bella dengan tubuh mungil berisinya. Maklum dia kan tengah hamil sekitar 5 bulan.
Awal mula bertemu, Bella sempat kaget karena wajah Resha tidak asing baginya. Tapi ketika kembali mengingat, akhirnya dia tahu siapa wanita yang tak sengaja bertabrakan dengannya itu. Awal Bella melihat Resha, dia sudah gugup setengah mati. Apalagi, Resha kembali ke Indonesia.
Tapi ketika mereka mulai mengobrol dan cocok, akhirnya perasaan negatif itu menghilang seketika. Resha tidak seburuk yang Bella kira. Resha tidak sejahat yang sudah wanita lakukan dulu.
"Hih kalau aja aku jadi kamu, udah aku bunuh tuh Athala!" geram Resha mengepalkan tangannya. Kelamaan berada di luar negeri membuat gaya bahasa wanita itu berubah.
Bella tertawa kecil. "Gak papa, aku juga udah mulai memaafkan. Tapi bukan berarti aku melupakan, kejadian itu masih membekas di hati aku, Kak!"
Karena Resha umurnya sama dengan Alana, maka Bella memanggil Resha dengan embel-embek 'Kak'. Sengaja biar lebih sopan dengan yang lebih tua. Mereka terpaut 4 tahun, makan Bella harus menghargai.
Resha menatap kearah Bella dengan prihatin, wanita tidak bersalah di hadapannya ini terkena karma yang seharusnya bukan dia yang menerima. Tapi, karma yang seharusnya Athala dapat malah terlempar kepada istri pria itu.
"Bella, apa kamu udah cinta sama Athala? Aku rasa, kalian udah mulai cinta sama satu lain. Secara kalian kan menikah udah kurang lebih hampir 10 bulan." tanya Resha.
Bella menggelengkan kepalanya, tidak tahu. "Aku gak tau apa aku udah cinta belum sama Athala, Kak. Tapi kalau di dekat dia tuh, aku merasa nyaman dan aman. Kayaknya emang bener deh, orang yang menyakiti kita itu adalah obat rasa sakit itu sendiri." jawabnya terkekeh.
"Hmm, kayaknya kata-kata itu emang ada benarnya. Tapi kamu gak merasa tertekan, depresi atau gimana-gimana kan?"
"Awalnya sih aku merasa kalau aku ini cuma wanita bodoh yang gak bisa apa-apa sama apa yang Athala lakuin. Tapi setelah melewati semuanya, aku mulai merasa baik-baik aja."
Resha tersenyum, Bella memang orang yang tepat untuk Athala. Pria itu saja yang tidak tahu diri. Sudah di beri berlian kok malah mengejar batu kali. Cih! Resha berdecih dalam hati.
"Dulu aku juga merasa hal yang sama. Aku masih umur 17 tahun tapi aku udah hamil, diluar nikah pula. Kamu masih beruntung hamil dalam terikat di sebuah hubungan suami istri. Coba kalau nasib kamu sama seperti aku? sad girl sekali kita!" Resha tertawa terbahak-bahak di ikuti Bella yang menimpali tawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jerk Husband
Teen FictionAthala yang umurnya sudah tidak muda lagi serta tak kunjung menikah, membuat Mawar geram sekaligus kesal pada anak laki-laki pertamanya itu. Di umur yang sudah menginjak berkepala tiga, Athala belum juga menemukan jodoh yang pas. Dulu sekali saat pr...