41.

23.8K 2K 247
                                    

jangan lupa play part 40 sebelum baca 41 ya geng!

part lumayan panjang, 1800+ kata!

enjoy, vote, dan jangan lupa komen di setiap paragraf!

vote dan komentar kalian sangat membantu bagi gue yang masih di awal kepenulisan ini <3


***


Bella mengelus surai halus Athala yang bersandar di bahunya dengan memeluk pinggangnya menyamping. Hari ini Bella memutuskan untuk tidak pulang kerumah karena Athala menahannya untuk tetap tinggal. Seperti biasa, Athala itu haus kasih sayang Bella. Jadi mau tidak mau, Bella akhirnya menuruti apa rengekan bayi besarnya itu.

Tapi kadang Bella selalu merasa jika dia ini selingkuhan Athala yang selalu di bawa ke apartemen secara diam-diam. Bisa dilihat jika saat ini Bella pergi kesini tanpa sepengetahuan Papa-nya. Bella tidak izin karena dia sudah emosi gara-gara Deva tadi. Dan saat ini Bella merasa, jika mereka ini pasangan yang sangat tidak di ridhoi oleh tuhan. Selalu saja ada masalah yang berdatangan, entah itu masalah restu orang tua, rumor Athala selingkuh, dan lain-lain.

Bella pusing, capek.

Athala tertidur di pundak Bella dengan kepala yang berada di ceruk leher cewek itu. Hijabnya sudah dia lepas dan sudah menggantikan dengan pakaian biasa. Rencananya dia ingin menginap disini untuk satu malam saja.

"At, pindah posisi kamu biar lebih enak ya. Kalau begini nanti punggung kamu sakit." suruh Bella halus dengan tangan yang masih setia mengelus pelan surai kecoklatan suaminya.

Athala bergeming di tempat, pria itu hanya bergumam tidak jelas. Tangannya kiri yang tadi hanya diam kini menyusup kedalam kaos polos berwarna cream yang di kenakan Bella. Mengelus perut yang sudah mulai membuncit itu dengan lembut dan penuh kasih sayang.

Bella tersenyum, sudah lama perutnya tidak di elus oleh Athala. Jujur Bella ingin berada di dekat Athala selamanya. Begitu pula dengan Athala. Dia juga ingin melihat pertumbuhan perut istrinya setiap hari. Melihat wajah istrinya ketika dia bangun tidur. Di bekali makan oleh Bella ketika ingin berangkat kekampus.

Tapi apa daya jika restu orang tua saja masih terombang-ambing.

"Kamu jangan pergi lagi ya, Bell. Tetep tinggal disini, jangan tinggalin aku lagi. Aku capek kalau harus nyelesain tugas rumah sendirian, tapi kalau kamu disini aku gak bakalan bikin kamu capek. Aku bakalan jagain kamu, lindungi kamu dan anak-anak kita sampai mereka tumbuh dewasa." kata Athala dengan suara yang khas seperti orang baru bangun.

Bella menunduk, gerakan mengelus surai suaminya terhenti. Walaupun Athala berkata panjang lebar, tapi mata pria itu masih tertutup rapat.

"At ak-" belum sempat melanjutkan ucapannya, bibirnya sudah terbungkam dengan bibir Athala.

Pria itu sudah mengubah posisinya menjadi tegak. Tangan kanannya sudah berada di tengkuk Bella, menekan agar ciuman mereka mendalam. Awalnya Athala hanya mengulum dengan gerakan halus dan pelan, tapi lama kelamaan lumatan itu menjadi ganas dan liar membuat Bella kewalahan.

Tangan Bella bergerak memukul punggung suaminya agar menyudahi ciuman panas ini. Dia sudah kehabisan napas sampai seperti tidak bisa bernapas lagi. Athala melepas pangutan bibir mereka lalu terkekeh pelan. Tangannya mengusap bibir istrinya yang tampak membengkak dan nyut-nyutan.

"Kamu mau bunuh aku?!" kesal Bella melotot galak.

Athala tertawa lalu mengecup lama bibir Bella lagi, tanpa lumatan hanya kecupan penuh cinta dan kasih sayang. Bahkan Athala memejamkan matanya begitu menikmati. Mereka sudah lama tidak seperti ini. Lama, lama sekali.

Jerk Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang