Entah kesambet setan apa, Athala selalu mengekor kemana pun Bella pergi. Bahkan saat gadis itu tengah mandi saja, pria itu menunggunya di depan pintu dengan cara menyenderkan tubuhnya di tembok samping pintu seraya sesekali menghela napas bosan karena Bella terlalu lama mandi.
Dan sekarang, saat gadis itu tengah mengetik di keyboard laptop untuk melanjutkan cerita yang ia tulis, Athala dengan stay coolnya tetap berada di sampingnya dengan menopang dagu memandang istrinya yang terkadang mengerutkan dahi, saat tulisan yang ia ketik salah dan kadang juga berdecak sebal saat part yang ia tulis tidak masuk di akal dan aneh.
Menunggu gadis itu yang tak kunjung memperhatikannya atau mengurusnya membuat Athala menghela napas bosan. Ini juga kenapa, ia malah pengen banget lengkep dengan Bella? Padahal biasanya juga ia tidak seperti ini.
Atau jangan-jangan, karena pesan yang tidak sengaja ia baca semalam?
Semalam, saat gadis itu sudah tertidur pulas dan Athala masih terjaga karena mengerjakan tugasnya sebagai dosen, telinganya tak sengaja mendengar notifikasi yang berdering dari ponsel.
Saat mengecek di ponselnya, ternyata bukan. Dan tentu saja, Athala langsung menoleh kearah ponsel Bella yang terletak berada di atas nakas. Benar saja, ponsel itu menyala menandakan ada pesan masuk. Begitu terus hingga terlihat ada beberapa pesan whatsapp yang masuk.
Pria itu berdecak sebal karena notifikasi yang tak kunjung berhenti. Dengan langkah pelan yang sedikit ragu, Athala menghampiri dimana letak ponsel itu berada. Matanya sesekali melirik kearah Bella, mengecek apa gadis itu masih tertidur atau terganggu dengan suara ponselnya yang terus berdering itu.
Akhirnya, ia bisa bernapas lega saat tangannya berhasil memegang benda pipih itu tanpa ketahuan. Athala semakin ragu antara membukanya atau tidak. Tapi saat ponsel itu menyala dan memperlihatkan nama yang tertera dilayar, mata Athala sontak membulat.
Tatapannya lalu melirik kearah Bella dengan tajam dan juga sinis. Ia berdecih tak suka saat melihat satu nama yang tertera di layar ponsel itu. Geovano.
Ada apa pria bernama Geovano itu mengirim pesan pada istrinya malam-malam begini? Atau jangan-jangan, setiap malam sekitar jam 1 seperti ini, Bella diam-diam bertukar pesan dengan pria itu? Mata Athala langsung memincing menatap curiga Bella yang tetap memejamkan matanya tertidur pulas itu.
Dengan sedikit kesal, tangannya menggeser layar ponsel itu keatas untuk membuka layar kunci. Dan yap! Ponsel gadis itu tidak dikunci atau tidak memakai sandi. Athala langsung tersenyum lebar dan juga lega sekali rasanya.
Mula-mula ia mencari dimana letak aplikasi whatsapp tersebut di beranda ponsel Bella. Setelah menemukannya, ia menekan dan muncullah rentetan pesan yang belum gadis itu buka. Bahkan tidak sedikit, malah banyak yang belum dijawab.
Saat ini, mata Athala tetap terfokus pada salah satu nama yang sedari tadi mengirim pesan pada istrinya. Dan ternyata ada di atas nomor dua, setelah namanya! Oh tuhan, sampai-sampai nomor Athala di sematkan oleh gadis itu.
Entah mengapa, rasanya ia senang saat tahu jika nomornya berada di atas sendiri dan di beri tanda semat. Tapi ia sedikit kesal saat melihat nama yang Bella kasih pada kontaknya.
Om-om mesum😭
Seketika ia mendelik melihat namanya. Apa? Om-om mesum dengan emoticon menangis? Apa maksud gadis itu memberi namanya om om mesum? Dan juga, ia belum menjadi om-om. Ia masih muda, masih 35 tahun. Belum om-om kan?
Athala mendengus lalu tak memperdulikan lagi. Mungkin, Bella memberinya nama seperti itu karena panggilan sayang untuknya. Ah, ia jadi malu jika seperti ini. Nanti kontak Bella juga ia ganti deh jadi seperti ini,
KAMU SEDANG MEMBACA
Jerk Husband
Teen FictionAthala yang umurnya sudah tidak muda lagi serta tak kunjung menikah, membuat Mawar geram sekaligus kesal pada anak laki-laki pertamanya itu. Di umur yang sudah menginjak berkepala tiga, Athala belum juga menemukan jodoh yang pas. Dulu sekali saat pr...