21.

41.5K 3.3K 484
                                    

Baca cerita ini dari ....



Gadis itu memandang pria yang sedang fokus dengan laptop di depannya itu dengan dahi berkerut. Sepertinya pria itu tidak asing di matanya. Gadis itu memejamkan matanya mencoba mengingat sesuatu yang dapat membuatnya ingat siapa pria itu.

Tak lama, ia mendesah kecewa saat tak mengingat satu persen pun siapa pria itu. Gadis itu semakin menatap kearah pria itu dengan tatapan Intensnya. Ia juga semakin mencoba untuk mengingat dengan memincingkan matanya kearah pria itu agar penglihatannya lebih jelas.

Seketika ia menutup mulutnya kaget, saat sudah mengingat siapa pria itu. Ia terdiam sebentar lalu mengambil ponselnya dengan tergesa-gesa. Membuka galeri lalu mencari foto pria itu. Memandang foto dan pria yang tak jauh darinya itu bergantian. Menyamakan apakah pria itu sama dengan foto.

Damn it! Pria itu sama persis dengan foto yang ada di ponselnya. Hanya saja ada perbedaan yang membedakan antara foto dan secara langsung. Pria itu tampak lebih dewasa dari pada di dalam foto. Ah, ia ingat jika foto ini memang sudah sangat lama sekali, dan dia masih menyimpannya.

Gadis itu tak menyangka jika harus bertemu pria itu sekarang. Sungguh, hatinya berbunga-bunga melihat orang yang selama ini ia cari sekarang bertemu dengannya secara tidak sengaja. Gadis itu mengembangkan senyumnya lalu beranjak dari duduknya berniat menghampiri pria itu.

Seketika matanya membulat saat melihat pria itu juga beranjak, hendak pergi dari kafe. Ia berdecak kesal lalu melangkah dengan sedikit berlari menghampiri pria itu yang sudah mulai berjalan keluar kafe.

"Tuan! Tolong berhenti sebentar!" teriaknya dengan suara keras.

Sontak, pria itu menghentikan langkahnya karena merasa terpanggil. Ia menoleh dengan wajah bingung. "Anda memanggil saya?" tanya pria itu menunjuk dirinya sendiri.

Gadis itu mengangguk semangat lalu semakin cepat berjalan menghampiri pria itu.

"Ada perlu apa anda memanggil saya?"

Gadis itu tak menjawab, tapi mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan sebuah foto. "Apakah ini anda, Tuan?"

Pria itu mengangguk lalu menatap kearah gadis di hadapannya dengan wajah bingung sekaligus heran. "Kenapa anda bisa menyimpan foto masa remaja saya?" tanya pria itu dengan sedikit tak suka.

Menurutnya, jika ada yang menyimpan foto kita secara diam-diam itu bisa disebut tidak sopan. Apalagi mereka tidak saling kenal.

Gadis itu mengerjap pelan lalu menatap kearah pria yang lebih tinggi di hadapannya ini dengan sedikit mendongak. Ia tersenyum lalu menyodorkan tangannya.

"Aku, Pisces Adreana Guardian. Mommyku Lisa Guardian dan Daddyku entahlah." kata gadis bernama Pisces itu dengan wajah murung di akhir kalimat.

Pria itu membulatkan matanya dengan tatapan terkejut. Ia menatap kearah wajah Pisces dengan tatapan intensnya dan benar, wajah Pisces seperti Lisa waktu masih muda.

"L-lisa?" beo pria itu.

Pisces mengangguk lesu. "Ya kau benar tuan, aku adalah anaknya Lisa dan aku tak mempunyai Daddy. Aku dibesarkan oleh nenekku karena Mommy membuangku, Haha miris sekali hidupku." gadis remaja itu tertawa hambar.

Pria itu sedikit tertegun lalu menatap Pisces dengan iba. "L-lalu dimana Mommymu?" tanyanya menaatap penuh tanda tanya.

"Mommy sudah lama tidak kembali ke New York dan sekarang dia pindah ke Fhilipina beberapa tahun yang lalu." jelas Pisces.

Dahi pria itu berkerut. "Lalu bagaimana bisa kau tahu dimana Mommymu berada, sedangkan kau tidak tinggal dengan Mommymu," celetuk pria itu heran.

Pisces menghela napas. "Jelas aku tahu karena aku sering menguping pembicaraan nenek dan Mommy jika sedang berteleponan. Aku juga tidak tahu kenapa Mommy tidak pernah mengunjungiku atau mungkin aku memang anak yang tidak diinginkan?" tanya gadis itu miris.

Jerk Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang