Athala yang umurnya sudah tidak muda lagi serta tak kunjung menikah, membuat Mawar geram sekaligus kesal pada anak laki-laki pertamanya itu. Di umur yang sudah menginjak berkepala tiga, Athala belum juga menemukan jodoh yang pas. Dulu sekali saat pr...
Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Kini kandungan Bella sudah menginjak bulan ke tujuh. Padahal, sepertinya kemarin baru saja lima bulan, tapi kini sudah memasuki bulan ke tujuh.
Bella dan Athala sudah mulai membeli peralatan untuk bayi. Membeli baju bayi normal, membeli box tempat bayi-dua sekaligus, bahkan mereka sudah membeli mainan untuk anak-anak.
Bella bahkan sangat excited saat membeli peralatan untuk si kembar. Ia tidak ingin melewatkan moment ini sendirian, makanya ia ajak Athala. Sebenarnya pria itu tengah sibuk dengan pekerjaannya. Minggu depan adalah ujian untuk naik ke semester berikutnya, dan Athala sebagai dosen, harus menyiapkan ini-itu untuk mahasiswanya.
Tapi demi sang istri dan calon buah hatinya, Athala meninggalkan pekerjaanya. Bagi Athala, keluarga nomor satu.
"Bel, aku ada rencana buat pindah." ucap Athala.
"Lohhh kok kamu nggak bilang ke aku, sebelumnya?" alis Bella tertekuk.
"Ini aku udah bilang."
Bella mendengus. "Bukan sekarang maksudnya, kenapa nggak dari dulu gitu loh, pas kamu kepikiran buat pindah rumah!" balasnya kesal.
Athala terkekeh pelan. "Ya soalnya ini buat kejutan sih sebenarnya. Aku udah ada beberapa contoh rumah yang mau aku beli. Apartemen ini terlalu kecil untuk kita berempat nanti. Aku mau, anak-anak kita bisa leluasa buat main, kenal sama tetangga juga. Aku nggak mau kalau kita masih tinggal di sini, anak-anak kita nanti nggak tahu apa itu teman. Di sini terlalu individu." jelasnya membuat Bella mengerucutkan bibirnya.
"Aku sebenarnya juga nggak terlalu suka kalau tinggal di apartemen kayak gini. Alasannya sama, terlalu individu. Ya udah deh, terserah kamu. Tapi kalau kamu mau ke rumah yang udah kamu pilih-pilih, kamu harus ajak aku, ya! Aku juga mau lihat rumahnya kayak gimana." kata wanita itu yang di angguki Athala.
"Rumah yang aku pilih beberapa itu ada 3 sih. Pertama, satu komplek sama mama Mawar, kedua satu komplek sama Gibran- Alana. Ketiga satu komplek sama mama Zey. Tapi kalau di suruh milih rumah mana, aku lebih suka rumah yang satu komplek sama Gibran-Alana sih. Lebih luas dan juga nyaman." ujar Athala
"Kamu ada gambarnya?"
Athala mengangguk lalu mengeluarkan ponselnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Menurut kamu gimana?"
"Bagus, elegan juga. Tapi apa ini nggak terlalu besar buat kita yang cuma berempat? Apalagi si kembar belom lahir loh!" jawab Bella mengerutkan dahinya.