2. Malam Pertama (II)
💏💏💏💏💏
"Bell kamu gak papa kan di kamar mandi? Aku lupa ngasih tau kamu, kalau baju-baju kamu belum di bawa kesini dan rencananya mau dikirim sama adik kamu besok siang. Ini aku ambilin baju aku yang menurut aku kecil dan gak muat di badan aku. Kamu juga gak udah khawatir sama dalemannya, ini ada daleman aku yang udah gak pas buat aku. Kamu gak papakan pakai bra kamu yang tadi?" tanya Athala dengan panjang lebar.
Bella semakin mengigit bibir bawahnya. Bra yang tadi ia pakai sudah ia masukkan kedalam rendaman kebaya yang ia pakai sekaligus dengan pakaian yang lainnya. Bodoh! Bella bodoh saat ia tidak mengingat jika tidak membawa baju ganti sementara untuk malam ini sebelum adiknya mengantarkan barang-barang Bella yang sudah siap angkut.
Ada rasa lega saat Athala mau meminjami bajunya tanpa Bella minta. Tapi ada rasa yang membuatnya gelisah, ia tidak memakai bra dan ia tidak memakai hijab cemplungan kecil yang biasa ia kenakan saat tidur jika bersama dengan orang lain. Sahabatnya, contohnya.
Bagaimana jika Athala malah nafsu dan menerkamnya malam ini juga?
Bagaimana jika Athala tidak bisa menahan nafsunya?
Apalagi ini adalah malam pertama bagi mereka.
"Bell?" panggil Athala membuat Bella tersadar dari lamunnya.
"I-iya?"
"Kamu gak papa kan di dalem?" suara Athala terdengar sangat cemas karena tidak mendapati Bella yang tak kunjung keluar dari kamar mandi. Sudah 30 menit lebih ia menunggu Bella keluar dari kamar mandi, namun gadis itu tidak keluar-keluar membuatnya khawatir dan takut ada apa-apa di dalam sana.
Masa iya baru mau tidur berdua, Bella udah sakit dan kenapa-napa? Kan gak lucu.
"Bell aku masuk ya?"
Pupil Bella melebar seketika. "E-eh bentar!!" sergah Bella berjalan cepat menghampiri pintu kamar mandi yang lupa ia kunci. Lagi-lagi ia mendapatkan kesialannya. Knop pintu sudah terputar menandakan Athala sudah ingin memasuki kamar mandi membuatnya semakin kalang kabut.
Ceklek!
Pintu terbuka menampilkan Athala yang sudah memakai celana pendek tanpa atasan membuat mata semakin melebar terkejut. Apalagi dirinya masih menggunakan handuk kimono dan lihat! Athala menatapnya dari atas sampai bawah, seperti ingin menelanjanginya. Jantungnya berdegup seketika melihat Athala yang berjalan kearahnya.
Ia meneguk salivanya susahnya payah. Kakinya bergerak mundur mengikuti gerak kaki Athala yang semakin dekat. Athala mengerutkan dahinya bingung dengan gadis di hadapannya ini. Kenapa malah semakin mundur sih?
Tiba-tiba ide jahil terbesit didalam otak Athala. Pria itu menyeringai menatap Bella dengan tatapan semakin ingin menelanjangi gadis itu. Seakan Athala tau apa yang ada di pikiran Bella sekarang. Pria itu yakin jika Bella memikirkan sesuatu hal dimana malam pertama mereka. Sekarang, Bella semakin takut melihat senyum Athala yang seperti orang jahat dan juga om-om mesum.
Eh bentar, tapi kan Bella sama Athala umurnya tepaut 7 tahun? Om-om bukan?
"K-kamu mau ngapain?" langkah Bella semakin mundur hingga tak terasa ia sudah mentok dan pinggangnya terbentur pelan pada wastafel di belakangnya. Kesialan apa lagi ini?
Athala semakin menyeringai. Saat ia melihat Bella menggeser tubuhnya, ia melangkahkan dengan cepat hingga berada tepat di depan Bella membuat gadis itu mendongak menatap wajah suaminya yang ternyata sangat tampan.
Athala menopang dirinya dengan kedua tangannya di wastafel tepat di samping pinggang Bella. Gadis itu semakin meneguk salivanya susah payah dengan tubuh mereka yang sangat intim ini. Athala mencondongkan wajahnya hingga hanya sisa beberapa senti saja dengan wajah Bella.
"Kamu maunya aku ngapain?" Athala semakin tersenyum miring.
"B-boleh gak k-kalau kamu minggir? A-aku mau ganti baju." kata Bella dengan terbata-bata. Tubuh seintim ini membuatnya gugup serta jantungnya seperti ingin copot dari sarangnya.
Apalagi, first kissnya sudah diambil oleh pria yang sekarang sedang menatapnya dengan menggoda membuat Bella berfikir jika Athala semakin gampang menggoda Bella tanpa takut lagi. Ingatkan lagi padanya jika mereka itu suami istri. Bukan pacaran. Yang sewaktu-waktu akan bisa melakukan apa saja tanpa pikir panjang.
"Kamu mau aku minggir dari hadapan kamu?" tanya Athala mengerutkan dahinya.
Dengan cepat Bella mengangguk mantap. Ia sudah tidak tahan dengan tubuh mereka yang semakin lama semakin dekat karena Athala semakin mempersingkat jarak diantara mereka.
Tangan Bella menatap dada Athala yang semakin dekat itu membuat Athala terkekeh pelan. "B-bisa gak kamu munduran? Aku risih tubuh kita sedekat ini." ucap Bella menundukkan wajahnya.
"Kenapa emangnya? Kita udah nikah, bukannya nikah itu biar bisa ekhem-ekhem ya?" sontak pupil mata Bella melebar. A-apa? Ekhem-ekhem? Gila!
"Gak!" tolak Bella keras menggelengkan kepalanya. Pikirannya mendadak melayang kearah mana saja, memikirkan hubungan panas mereka di atas ranjang.
Oh tuhan? Kenapa pikiran Bella sangat kotor?
"Udah kamu minggir dari hadapan aku!" tangan Bella mendorong dada shirtless Athala dengan sekuat tenaga.
Namun, bukannya menyingkir Athala malah menarik pinggang Bella hingga benar-benar menempel pada tubuhnya. Lagi dan lagi, mata Bella melotot begitu saja melihat apa yang Athala lakukan. Tubuh mereka tidak lagi ada jarak yang terdapat. Bahkan ini sudah sangat menempel!!!
"Bell mau gak ekhem-ekhem?" tanya Athala dengan wajah polosnya. Tapi jangan salah jika dalam hati ia sudah tertawa terpingkal-pingkal melihat wajah Bella memerah karena malu serta ia dapat merasakan jika jantung gadis yang ada di hadapannya ini terpacu dengan cepat.
Kepalanya menggeleng tanda tak mau. "A-athala, k-kamu bisa gak nyingkir dari sini? A-aku mau ganti baju.." suruh Bella dengan nada lirih di sertai malu.
Kepala Athala bergantian menggeleng dan sekarang ia malah mencengkeram sedikit kuat membuat Bella mendesis. Ia semakin ingin menggoda gadis itu. Ada rasa senang serta bahagia didalam diri Athala melihat wajah kaget dan malu Bella.
"Ayo ekhem-ekhem. Gue gak kuat.. sumpah." lirih Athala berbisik tepat di telinga kiri gadis itu dengan suara beratnya membuat telinga Bella merinding seketika.
"Gak! Aku gak mau!" tolak Bella mentah-mentah dan langsung mendorong kuat dada suaminya. Saat cengkeraman di pinggangnya sudah terlepas, Bella langsung berlari cepat keluar dari kamar mandi dengan jantung yang terpacu dengan cepat.
Bisa gila jika ia terus-terusan berada di dekat Athala dengan tubuh mereka yang sangat intim itu.
Athala yang melihat wajah ketakutan serta malu Bella langsung tertawa terpingkal-pingkal hingga tak sadar adik kecilnya sudah menonjol sedari tadi saat mereka berdua berdekatan. Padahal, tubuh Athala sangat susah bereaksi jika berdekatan dengan perempuan. Tapi entah mengapa, jika berdekatan dengan Bella ia langsung bergairah dan bernafsu tinggi. Bahkan sampai-sampai banyak mahasiswi yang sengaja menggunakan pakaian kurang bahan untuk menggodanya, tapi Athala tidak peduli dan ia hanya tersenyum saat mahasiswi itu memperlihatkan tubuh molek mereka.
Sekitar 18 tahun yang lalu, ia memang meniduri Resha. Tapi itu semua bukan kemauannya. Itu semua karena ia mabuk dan sangat frustasi karena sakit hati melihat mantan kekasihnya bercinta dengan pria lain. Bodoh memang, hanya karena putus cinta dan sakit hati, ia sampai bisa menghasilkan anak.
Athala menghela napas kecil lalu mengelus adiknya dengan lembut. "Sabar ya cil, kapan-kapan pasti dapet lubangnya Bella. Lo tenang, kita main solo dulu ya?" katanya dengan sedikit vulgar seraya terkekeh pelan.
💏💏💏💏💏
Note : gue ingetin lagi ya guys, kalau cerita ini ratenya 18+. Jadi kalian yang dibawah umur gue saranin gak baca. Tapi itu semua terserah kalian kalau mau trabas dan lanjut baca.
/guesoalnyajugagitusksk.
Update part selanjutnya kalau udah 1k vote sama 500 komen ya💏
![](https://img.wattpad.com/cover/258172407-288-k661010.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jerk Husband
Подростковая литератураAthala yang umurnya sudah tidak muda lagi serta tak kunjung menikah, membuat Mawar geram sekaligus kesal pada anak laki-laki pertamanya itu. Di umur yang sudah menginjak berkepala tiga, Athala belum juga menemukan jodoh yang pas. Dulu sekali saat pr...