10.

58.8K 4.9K 350
                                    

Pisces atau Della itu sebenarnya ada di cerita Raska yang udah gue unpub guys huhu.. bingung ya kalian:((

💏💏💏💏💏


"Mau sampai kapan kamu perang dingin sama anak kamu sendiri?" tanya Papa dengan wajah serius menatap kearah Athala.

Mendengar suara itu, sontak para laki-laki yang tadinya asik bercerita seketika terdiam dan menoleh kearah dua pria itu dengan wajah keponya. Athala sendiri, ia mengedikkan bahunya tanda tak tahu.

"Sampai waktu yang pas mungkin." jawabnya seadanya.

Papa dan yang lainnya langsung menatap kearah Athala dengan tatapan tak percayanya. Beni dan Raden sudah berbisik-bisik menyumpah serapahi Athala yang terlihat sangat santai. Lihat, bahkan pria itu masih asik bermain ponsel dan sesekali menyeruput minumannya.

"Athala, kamu udah besar nak. Kamu seharusnya tahu, kapan mau menyelesaikan masalah dengan anak kamu sendiri. Ini anak kamu sendiri loh, bukan anak tetangga." ujar Papa mencoba sabar.

"Lah siapa juga yang bilang kalau Raska itu anak tetangga?"

Benar ya, berbicara pada Athala ini harus ekstra hati-hati. Manusia tidak punya akhlak dan juga tak mau kalah ini harus dirukiyah terlebih dahulu, agar pikirannya bisa jernih.

Papa menggeleng pelan, tak tahu lagi harus menanggapi anaknya ini bagaimana. "Gak ada yang bilang, Athala. Tapi, kan kamu udah dewasa udah berkepala tiga, dan seharusnya pikiran kamu juga dewasa mengikuti umur kamu yang semakin bertambah!" kesal Papa.

Pria itu mendongakkan kepalanya dengan dahi mengernyit. "Emangnya Raska sendiri udah mau ngomong sama aku?" tanyanya.

Papa berdecak kesal lalu menjitak kening anak pertamanya itu saking gemasnya. "Kamu kan bisa usaha, Athala. Astagfirullah, sabar papa tuh.." gusarnya.

Kepala Athala mengangguk tak peduli. Toh, mau sekuat apapun dan se kekeuh apapun dirinya untuk berdamai dengan Raska, anaknya itu sangat keras kepala. Seperti dirinya.

Gibran memutar bola matanya malas melihat kelakuan gak ada otak kakak iparnya ini. Tangannya menepuk bahu Athala membuat sang empu menatapnya.

Dagunya ia angkat menunjuk kearah dua orang yang sedang berpelukan dan bercanda ria. "Lo gak mau apa sama kayak Bella dan Raska? Mereka gak ada hubungan darah setetes pun aja bisa tuh bercanda sampai ketawa-ketiwi kayak gitu." ucapnya yang sudha mulai jengah.

Athala terdiam menatap kearah mereka berdua yang selayaknya ibu dan anak yang mempunyai darah mengalih. Bahkan, Raska sepertinya sudah mulai mau berbicara dan tidak sedingin biasanya.

Ia menghela napas gusar lalu beranjak dari duduknya berdiri. Mereka sontak mendongak, mengernyitkan dahi bingung. "Mau kemana lo bang?" tanya Beni.

Athala sedikit menunduk lalu menunjuk kearah Bella dan Raska tanpa membuka suaranya. Sontak mereka langsung menganggukkan kepalanya bersamaan seraya beohh ria mengerti.

"Pa, Athala samperin mereka dulu." pamit Athala langsung melengang pergi tanpa menunggu jawaban dari Papa.

Papa menggelengkan kepalanya lalu menghela napas. "Bran, kamu bisa kan nasehatin kakak ipar kamu itu biar lebih dewasa dari anaknya?" tanyanya dengan wajah lelah.

Gibran mengangguk, "Insyaallah Gibran bisa, kalau gak ditendang sama bang Athala."

Pasalnya, Athala itu baperan orangnya.


💏💏💏💏💏



"Bella," suara itu berhasil membuat keduanya menoleh dan langsung mendapati Athala yang berjalan menghampiri mereka.

Jerk Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang