50.

20.4K 1.5K 143
                                    

"Punya orang tua kok cuma 2, kayak gue dong otw 6. PAK CEPAK CEPAK CEPAK JEDER.” – si Ganteng tiada tara.





“Lohh, ini siapa yang Abang bawa?” suara dari Omanya membuat Raska menoleh. “Biasanya cuma sama Febri, Sulaiman sama Santa. Kok ini ganteng banget, orang luar, ya?”

Raska melangkahkan kakinya, di ikuti oleh seorang cowok yang mungkin seumuran dengannya yang berada di belakangnya. “Kenalin Oma, ini Xael. Temen Abang di sekolah, murid baru sih lebih tepatnya,” ucap Raska mencium punggung tangan omanya.

“Heh, ngomong coba!” suruh Raska menoleh ke belakang.

Cowok keturunan Korea-New York itu tersenyum tipis lalu mengikuti Raska yang mencium Mawar. “Perkenalkan Oma, namaku Xael. Teman Raska.”

Mawar tersenyum lalu mengelus surai Xael lembut. “Perkenalkan nama Oma, Oma Mawar. Keturunan Korea-New York ya?” tanya wanita paruh baya itu.

Xael mengangguk. “Iya, aku keturunan Korea-New York. Daddy Korea dan Mommy New York.”

“Btw, dia calon adik tiri Raska,” celetuk Raska membuat mata Mawar tidak mengerti. “Hah????” wanita itu mengerutkan dahinya heran.

“Mama Resha mau nikah sama daddynya Xael, Oma.” jelas Raska. “Emang Oma belum di kasih tahu sama mimi atau mama Bella gitu? Padalah mereka berdua udah heboh buat ngurusin pernikahan Mama Resha.”

Mawar menggelengkan kepalanya tidak tahu. “Kayaknya Oma emang belum di kasih tahu. Emang kapan pernikahannya?” tanyanya.

“Sekitar 1 bulan lagi kali, ya nggak sih El?”

Xael yang hanya diam kini mengganggukkan kepalanya. “Benar, Oma. Daddy dan Mama Resha akan menikah 1 bulan lagi. Hari dan tanggalnya Xael belum mengerti pasti karena Xael tidak ikut serta dalam hal ini.” Jawabnya menjelaskan.

“Oalahhh, ya udah deh nanti Oma tanya aja sama mimi kamu. Oh ya, tumben ke sini ada apa?”

“Ini Oma, Abang mau ambil barang di kamar mimi dulu. Soalnya itu barang penting Abang yang pernah Abang tinggal di sini.” Jawab Raska.

Mawar hanya berohria lalu mempersilahkan cucunya untuk naik ke lantai dua. Kini hanya ada dirinya dan xael saja di ruang tengah. Mawar pun mengajak Xael untuk duduk karena dirinya juga sudah pegal.

“Nak Xael mau minum?” tanya Mawar yang di gelengi Xael. “Tidak usah Oma, Xael tidak mau merepotkan.” Tolak cowok remaja itu dengan sopan.

Mawar terkekeh geli. “Kalau di sini nggak perlu sungkan lagi ya, anggap saja rumah sendiri,”

Xael hanya tersenyum sungkan.

“Xael baru pindah kapan kalau boleh Oma tahu?”

“Xael baru pindah dari New York 2 minggu yang lalu, Oma.” jawab Xael.

“Kok Xael bisa fasih bahasa Indonesia walaupun formal?” Mawar mengerutkan dahinya. Jiwa keponya sudah berkobar sejak tadi.

Xael tersenyum tipis. “Mama Resha selalu mengajarkan bahasa Indonesia jika ada waktu luang saat di New York dahulu, Oma.” Mawar hampir lupa jika Resha berada di luar negeri selama kurang lebih 9 tahun lamanya.

“Ohh gitu. Ya udah, Oma kebelakang dulu ya. Ada kerjaan soalnya.” Pamit Mawar beranjak dari duduknya.

"Iya Oma, silahkan.”

Setelah kepergian Mawar, Xael mengedarkan pandangannya melihat ruang tamu yang cukup luas ini. Dari depannya sih terlihat sederhana, tapi jika sudah masuk Xael agak takjub. Nenek Raska ternyata kaya juga.

Jerk Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang