HAY HAYY HAYYY BRE BRO CUYYY 👋🤗🤗
LAMA TAK BERTEGUR SAPA, KANGEN TAK? :V
3 EPISODE TERAKHIR MENUJU END. GIMANA? SIAP BERPISAH SAMA OM BAPAK DAN MPOK RISA? 🤣🤣
NANTI KALO UDAH ADA TULISAN COMPLETE KALIAN WAJIB BANTU SHARE, YA? JANJI LOH INI :V
Happy Reading ....
####
Risa memarkirkan mobil Leon dengan hati-hati. Ia sungguh merasa was-was. Takut jika Leon benar-benar menghukumnya. Biar jelek begini, Risa masih mau hidup di dunia.
Setelah menaruh kembali mobil Leon ke tempat semula, Risa segera melangkahkan kaki menuju ke pintu utama. Kepalanya celingukan, siapa tahu suaminya sudah siap dengan parang beserta bom molotof. Hendak mengajaknya piknik. Halu!
Membuka pintu, aman. Tak ada sosok Leon di depan pintu masuk. Namun, baru saja Risa menginjakkan kakinya lima langkah memasuki rumah, tiba-tiba terdengar seruan kambing guling. Siapa lagi, jika bukan Lepret. (Leon kampret)
"Ekhem ... uhuk! Uhuk! Hachim ...! Dari mana kamu?" tanya Leon dengan nada sedikit kesal.
"Wow ... beda banget nyambutnya." Risa malah salah fokus dengan aksi penyambutan dari suaminya itu.
Biasanya jika orang lain, mungkin hanya berdehem. Namun, suaminya malah memborong seisi penyakit saat menyapa dirinya. Apa karena wujud Risa yang seperti daki ketombe? Pikirnya.
"Gak denger kamu, hm?" tegur Leon lagi. Sebab, mendapati Risa yang malah melamun.
Risa tersentak. "Ap-apa?" Gugupnya.
Leon menghela napas berat. "Kamu saya hukum!"
"Muke gile ...! Gak, ah, saya mager!" tolak Risa.
"Clarisa," panggil Leon.
"Apa?" jawab Risa dengan enteng.
"Kamu saya beri huk—"
Belum sempat Leon menyelesaikan perkataannya, Risa sudah lebih dulu berlari ke arah toilet yang ada di dapur, sambil menutup mulutnya dengan kedua tangan.
Leon sedikit khawatir. Ia segera menyusul istri kecilnya itu ke toilet. Pintu segera ditutup dari dalam, membuat Leon hanya bisa menunggu Risa dari luar.
Tak lama setelah pintu tersebut tertutup, terdengar bunyi Risa yang sepertinya sedang berusaha memuntahkan sesuatu.
Leon merasa sedikit khawatir. Ia segera mengeluarkan ponsel, hendak menelepon dokter. Meskipun ia juga seorang dokter, tetapi kasus Risa berbeda dengan profesinya yang spesialis bedah.
Bisa-bisa bukannya memeriksa keadaan Risa, Leon malah sibuk membedah apapun yang sekiranya bisa ia bedah. Misalnya ... ekhem. Sepertinya sensor merupakan pilihan terbaik.
Belum sampai telepon tersebut tersambung, Risa sudah keluar dari toilet. Membuat Leon mengurungkan niat untuk menghubungi pihak rumah sakit miliknya.
Leon mendekat ke arah Risa, membantunya berjalan menuju kursi ruang makan. Wajah istrinya itu tampak sedikit pucat.
"Apa kau sakit?" tanya Leon dengan nada sedikit cemas.
Nih manusia buta apa? Udah tau gue abis mual, eh, masih ditanya! Kesal Risa dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOSEN GILA [SELESAI]
Юмор[BELUM REVISI] DON'T COPY MY STORY! Apa yang ada di pikiran kalian mengenai sebuah perjodohan dan pernikahan dini? Menyenangkan? Atau justru menyedihkan? Lalu bagaimana jika seseorang yang hendak dijodohkan denganmu adalah seorang Dosen, yang din...