BAGIAN 20 (B)

12.7K 662 376
                                    

HAY HAYY HAYY BRE BRO CUYYY 👋🤗

WAHH TERNYATA BAGIAN 20 JADI 2 MWEHEHEH 😄

SEBENERNYA INI TUH KEGABUTAN AUTHOR AJA GAES. JADI PART YANG INI LUMAYAN PENDEK. MUNGKIN SEKITAR 1000 KATA DOANG 😄

Happy Reading ....

####

'Tampan.'

Satu kata itulah yang di lihat dari sosok Leon malam ini. Berpakaian sederhana, namun tak menghilangkan wibawanya.

Malam ini Leon tak menunjukan sisi bossy-nya. Sama sekali jauh dari Leon, yang selama ini Risa kenal. Andai sedari dulu Leon seperti ini, mungkin Risa akan jatuh cinta kepadanya.

Saat ini mereka berdua sedang berada di salah satu roof top hotel, milik orang tua Leon. Yeah ... kalian tau 'kan, seberapa kayanya seorang Gunawan Wicaksono? 

Makan malam romantis, ditemani dengan lagu yang juga sangat mendukung suasana. Bahkan Risa hampir terhanyut oleh alunan piano, yang sedang dimainkan oleh seseorang pianika terbaik se-Jakarta.

Selesai makan malam, Leon mengajak Risa untuk berdansa berdua. Disaksikan oleh beribu bintang di langit.

"Om Bapak," panggil Risa.

"Iya," jawab Leon dengan lembut.

"Apa semua ini?" tanya Risa dengan penasaran. Karena seperti yang kita ketahui, Leon bukanlah tipe cowok yang romantis.

"Ada satu hal yang ingin saya katakan kepadamu."

WADUH, APENI? 🙄😱

Risa meneguk ludahnya dengan susah payah. Ia tidak bisa menebak hal yang akan Leon bicarakan. Bisakah Risa berzuudzon jika Leon akan ....

Leon menggenggam kedua tangan Risa, dengan penuh kelembutan. Risa tak menolak sama sekali.

"Saya ... jatuh cinta dengan kamu. Saya ingin, kamu menjadi teman hidup saya sampai akhir hayat kita nanti. Saya ingin kamu yang akan menjadi ibu dari anak-anak saya nanti. Saya ingin menghabiskan sisa umur saya, masa tua saya, dan menua bersamamu. Saya ingin pernikahan kita nanti didasari dengan cinta, tanpa ada keterpaksaan di dalamnya."

"Saya tau, saya hanya orang baru di hidup kamu. Saya juga bukan orang pertama yang mencintai kamu, dan kamu cintai. Namun, saya bisa menjamin, jika saya akan  membahagiakanmu, lebih dari laki-laki manapun."

"Saya tidak pernah merasakan perasaan seperti ini, saat bersama orang lain. Namun, saya merasakan perasaan yang sebelumnya bahkan tak pernah terpikirkan sama sekali seumur hidup saya. Hanya bersama kamu, saya menemukan kenyamanan."

"Mungkin menurut kamu, ini terlalu berlebihan. Tetapi bagi saya, ini hanya sebagian kecil dari usaha saya untuk membahagiakanmu. Saya bukan pria romantis. Saya juga bukan pria yang pandai berkata manis, menebar janji yang akhirnya hanya angin lalu tanpa adanya kepastian."

Leon kian menatap mata Risa dalam-dalam, begitu pula dengan Risa. Bahkan untuk sekedar mengucapkan sepenggal kalimat pun, Risa tak sanggup.

Bibirnya terlalu kelu, ketika Leon mengutarakan semua yang memang sudah seharusnya ia dengar. Risa mulai berpikir, apa yang dikatakan oleh Leon memang benar. Sebuah pernikahan sebaiknya memang didasari dengan cinta.

"Clarisa Aurelia. Hari ini, saya, Abraham Leonardo. Ingin meminang mu dengan segenap jiwa dan raga. Dengan seluruh ketulusan hati. Dengan cinta, yang akan mengawali kebahagiaan kita berdua di kemudian hari."

DOSEN GILA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang