HAY HAYY HAYYY BRE BRO CUYYY👋🤗🤗
ALHAMDULILLAH AUTHOR MASIH BISA UP😂
GAK BOSEN-BOSEN AUTOR INGETIN BUAT PENCET BINTANG SEBELUM MEMBACA 🤗🤗
BTW HARI INI AUTHOR ULANG TAHUN, LOH😂 TANGGAL 19, GENAP 19 TAHUN YIPIII 🎉🎊
Happy Brithday juga, buat yang hari ini ulang tahun 😙😚
Happy Reading ....
####
"Selamat pagi!" sapa Risa, saat melihat Leon menuruni anak tangga.
"Hm," sahut Leon.
Astagfirullah ... sabar, Ris. Tahan emosi, ingat! Hujat orang sakit itu, dosa. Halah bangke! Umpat Risa dalam hati.
Risa menyiapkan nasi, serta lauk ke piring Leon.
"Om Bapak makan dulu." Menyerahkan piring tersebut kepada Leon. "Biar kuat nyangkul kuburan buat diri sendiri." Lanjut Risa lirih.
Dah! Gak ada akhlak!
Baru saja Risa hendak duduk di kursinya, suara Leon kembali menginstruksi.
"Suapin," ucap Leon. Singkat, tetapi sangat jelas di pendengaran Risa.
"Hah?" Bingung Risa.
"Tangan saya sakit, gak bisa makan sendiri," jelas Leon.
Apa-apaan si Nardi ini? Bukankah yang sakit tangan kirinya? Apa tangannya yang kanan juga ikut terpeleset?
"Om Bapak jangan ngadi-ngadi, deh. Tangan kanan Om Bapak masih utuh, ya, atau minta saya amputasi sekalian?" tawar Risa.
"Ck. Ya sudah, saya tidak jadi sarapan." Leon memasang muka sok kesal.
"Manja bener, gue racun tau rasa lu!" cibir Risa lirih, tetapi tetap menjalankan permintaan Leon.
Suasana di meja makan terasa hening. Hanya terdengar dentingan sendok, dan juga piring. Sampai tiba-tiba terdengar suara pintu diketuk oleh seseorang dari luar rumah.
"Siapa?" tanya Leon.
"Lah, mana saya tahu, saya kan team tempe!" ketus Risa.
"Biar kamu saja yang buka," ujar Leon.
Risa melirik tajam ke arah Leon. "Dih, bilang aja Om Bapak nyuruh saya bukain pintu. Pake muter-muter kek ikan cupang!" kesal Risa.
Risa bangkit berdiri, hendak membukakan pintu. Melihat siapa tamu tak berakhlak mulia, yang datang sepagi ini.
Tangan Risa sudah terulur hendak membuka pintu. Namun, tertahan saat suara Leon kembali menginstruksi.
"Jangan bilang saya di rumah, kalau yang datang rentenir," ucap Leon mengingatkan.
"Emang Om Bapak punya utang ke rentenir?" tanya Risa.
"Enggak."
Seketika wajah Risa berubah flat. Lalu untuk apa Leon memberi peringatan. Dasar pria gila!
Untung saja pagi ini Risa sudah menelan kulkas ukuran jumbo. Jaga-jaga, jika darahnya naik lagi akibat ulah Leon.
Risa memutar kenop pintu, hingga terdengar bunyi ceklek!
KAMU SEDANG MEMBACA
DOSEN GILA [SELESAI]
Humor[BELUM REVISI] DON'T COPY MY STORY! Apa yang ada di pikiran kalian mengenai sebuah perjodohan dan pernikahan dini? Menyenangkan? Atau justru menyedihkan? Lalu bagaimana jika seseorang yang hendak dijodohkan denganmu adalah seorang Dosen, yang din...