BAGIAN 37

8.9K 528 201
                                    

HAY HAYY HAYYY BRE BRO CUYYY 🤗❤

SETELAH PART INI, AUTHOR IZIN HIATUS SEMENTARA, YA.

BERHUBUNG DG UDAH MAU TAMAT, MAU DEBUT CERITA BARU LAGI. STAY TUNE TERUS DI DG, KARENA INFO SQUEL AKAN DIUMUMKAN DI SINI:V

Happy reading ....

####

Pagi ini, rumah pasangan suami istri keren tersebut sudah kedatangan tamu. Kali ini bukan mami Devi, melainkan orang tua Leon. Ia lantas mengajak keduanya ke ruang keluarga.

"Bagaimana bisnis ikan teri Papa? Lancar?" tanya Leon berbasa-basi.

"Lancar. Kemarin, papa adu dengan ikan lele, bukannya berlaga, malah dimakan ikan teri papa." Curhat papa Gun.

Leon memutar bola matanya jengah. Sepertinya populasi orang waras di bumi, sudah semakin menipis.

"Oh, iya. Ada apa Papa sama Mama ke sini? Kok, gak kasih kabar dulu?" tanya Leon.

Orang tua Leon saling pandang. Sepersekian detik setelahnya, papa Gun lebih dulu memutuskan kontak mata mereka. Ia beralih menatap putranya tersebut.

"Em, ekhem ... sebenarnya, ada yang ingin kami bicarakan. Penting," ujar papa Gun.

"Soal Risa?" Tebak Leon, dan langsung mendapat anggukan dari kedua orang tuanya.

"Ya iyalah, Leon. Masa tukang batagor depan gang. Ngaco!" cibir Mama.

Papa Gun mulai menceramahi Leon, ditambah dengan omelan mama Rinda. Lengkap sudah kesialan Leon pagi ini.

Leon hanya menjawab segala pertanyaan orang tuanya, dengan anggukan dan gelengan kepala. Ia berharap, akan datang dewi penolong. Misalnya tukang kredit panci, agar orang tuanya cepat pergi dari sana.

"Kamu denger omongan mama, 'kan, Leon?" tanya mama Rinda memastikan.

"Hm," sahut Leon malas.

"Anak sama papa sama saja!" cibir mama Rinda.

Papa Gun otomatis menoleh ke arah istrinya. "Lho, kok, jadi papa yang disalahin?" protes papa Gun.

"Iyalah, Papa dulu juga gitu," sahut mama Rinda.

Setelah itu, giliran orang tua Leon, yang malah berdebat. Saling menyalahkan satu sama lain. Leon memijit pangkal hidungnya, sesekali mengusap wajah dengan kesal.

Ia menjadi ragu, kalau pasangan suami istri di depannya ini adalah keluarganya. Pasalnya, sifat mereka berdua tidak ada, yang sama dengan Leon.

Pintu rumah terbuka, muncul sosok Risa dengan menenteng belanjaan di tangannya. Sepertinya, ia baru kembali dari supermarket.

Setelah melihat kedatangan Risa, barulah orang tua Leon menghentikan aksi perdebatan non faedah tersebut.

Mama Rinda langsung beranjak, melangkah mendekati menantu kesayangannya itu.

"Eh, Nak Risa. Dari mana?" tanya mama Rinda berbasa-basi.

Nguras kali! "Abis belanja, Ma," jawab Risa disertai cengiran khasnya.

Mama Rinda balas tersenyum. Ia mengambil beberapa kantung belanjaan, yang dibawa oleh Risa tadi.

"Sini, biar mama bantu," tawar mama Rinda.

DOSEN GILA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang