Bagian 23

416 24 3
                                        

"Aku tau Vin, pada akhirnya aku pun akan merasakan apa yang kita sebut dengan jatuh cinta"
-Kesya Ananda

Senyum sumringah terus terpancar di sudut bibir Kesya, baru kali ini ia tidak bisa berhenti untuk tidak menyunggingkan senyum tulus tersebut, ia kembali terkekeh ketika ia kembali mengingat-ingat kejadian-kejadian kecil yang ia lalui bersama Kevin tadi pagi, menurut Kesya, Kevin adalah salah satu teman yang sangat asik jika diajak bercanda, bahkan lihat kondisi Kesya sekarang, ia jauh lebih baik daripada kehidupan Kesya sebelumnya. Dalam hati kecil Kesya berkata, bahwa ia sangat beruntung telah bertemu seseorang seperti Kevin.

Kevin itu lucu banget, gemes

Batin Kesya, yang kemudian ia menggeleng-gelengkan kepalanya kuat-kuat, apa yang tengah ia bayangkan sekarang, ia kembali fokus kepada buku pelajaran fisika yang kini tengah berada dihadapannya, jika ia melihat buku pelajaran fisika, pasti ia akan terkekeh dengan sendirinya, mengingat Kevin pernah menceritakan bahwa ternyata guru fisika yang telah berumur tersebut tidak pernah menginjakan kakinya kedalam kelas Kevin, dan itu semua karena Kevin yang selalu rajin untuk mengubah jadwal pelajaran fisika dari papan jadwal ruang guru, ini gila menurut Kesya.

Kesya kembali terkekeh sendiri, bisa-bisanya ia berniat untuk belajar fisika karena esok akan diadakan ulangan fisika, ia malah memikirkan Kevin dan terkekeh tidak jelas saat ini. Karena merasa tidak fokus untuk belajar, Kesya memutuskan untuk menutup buku tebal tersebut dan menggesernya menjadi buku diary yang menjadi buku favorite Kesya untuk saat ini.

Dear Diary

Kesya menulis dua kata tersebut dengan senyum yang masih mengembang di sudut bibirnya, ia sangat fokus menuliskan satu persatu kata menggunakan tinta hitam yang biasa ia gunakan, ia mencurahkan semua perasaannya saat ini, bukan perasaan sedih dan menderita seperti biasanya, namun perasaan bahagia yang ia rasakan setelah pergi untuk jalan-jalan bersama Kevin.

Entah mengapa, rasa ini menjadi sangat bahagi, aku bisa tersenyum kembali, tersenyum dengan tulus kepada seseorang dan dunia, Tuhan jika kamu sayang padaku, aku ingin doaku yang sebelumnya ingin pergi dari bumi ini jangan Engkau kabulkan terlebih dahulu Tuhan, karena sepertinya, aku masih punya alasan mengapa aku masih berada di bumi ini. Tentang perasaan aneh yang selalu datang saat aku bersamanya, aku tau Vin, pada akhirnya aku pun akan merasakan apa yang kita sebut dengan jatuh cinta.

Kesya menutup buku tersebut dengan senyuman, ia menatap langit-langit kamarnya, menyenderkan kepalanya pada kursi belajarnya, ia menerawang jauh kebelakang, apa dia telah jatuh cinta sekarang? Kesya tau tentang cinta, ia tau bagaimana jika seseorang telah jatuh cinta, dan ia dapat menyimpulkan bahwa ia mulai jatuh hati kepada seseorang yang kini berhasil masuk kedalam kehidupannya, namun belum sepenuhnya, mungkin masih berada pada pintu depan kehidupannya.

Namun senyum Kesya kembali hilang, ketika ia tau bahwa Kevin adalah seorang playboy. Ia tau bahwa seharusnya perasaan ini tidak datang kedalam hatinya, mungkin semua mantan Kevin juga merasakan apa yang Kesya rasakan sekarang. Kesya menelungkupkan kepala diatas meja, ia lelah soal hatinya yang sampai saat ini masih bimbang, antara membiarkannya jatuh cinta atau menghindari untuk jatuh cinta.

Brak!

Satu kali hentakan pintu, membuat Kesya yang tadinya menelungkupkan wajahnya kembali menegakkan kepalanya, menoleh takut-takut ke arah pintu kamarnya yang berhasil didobrak oleh ayahnya.

Dava, ayah Kesya terlihat sangat marah, matanya menatap nyalang mata Kesya yang kini tengah shock dengan kehadiran ayahnya secara tiba-tiba, karena seingat Kesya, ayahnya tadi tidak sedang ada dirumah.

"Darimana?!" tanya sang ayah dengan nada membentak, namun masih bisa dikatakan normal.

"Kesya habis dari luar yah" jawab Kesya jujur yang malah direspon kekehan dari sang ayah "Keluar? Dengan siapa? Laki-laki itu lagi?" Kesya tersentak, bagaimana ayahnya bisa tau bahwa Kesya tadi berasama laki-laki yang tak lain adalah Kevin.

PLAYBOY (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang