Bagian 15

1.5K 103 5
                                    


"Kenalin gue Kevin, calon suami Kesya, mau apa lo?"
-KevinErlangga

🐊🐊🐊

Sepertinya sudah menjadi rutinitas bagi Kevin dkk pada hari selasa yang panasnya tiada tara ini, mereka tentunya akan melaksanakan misi rahasia yang mereka adakan setiap hari selasa, misi dimana merekalah yang menjadi pahlawan bagi teman-teman sekelas mereka.

Yaitu menghapus jadwal Fisika dipapan jadwal.

Sebuah keberuntungan bagi mereka karena papan jadwal diruang guru tidak ditulis menggunakan spidol permanen, dan untungnya lagi guru Fisika dikelas mereka sudah berumur dan mungkin sudah rabun, jadi entah guru tersebut menyadari atau tidak yang terpenting, guru tersebut tidak pernah masuk kedalam kelas Kevin, sebuah keberuntungan bukan?.

Berjalan disepanjang koridor yang terlihat lumayan sepi karena bel pulang sekolah telah berkumandang 15 menit yang lalu membuat kesan tersendiri bagi Kevin dan teman-temannya, yaitu mereka bisa berjalan dengan tenang tanpa harus dijadikan sorotan utama, bukan apa-apa namum diperhatikan dalam setiap langkah itu membuat Kevin merasa risih.

"Ei satu dua tiga atok dalang, coba kalian tengok siapa yang datang?" Dika, berceletuk tidak jelas ketika Kevin dkk berjalan menyusuri koridor yang sepi dengan santainya, menikmati setiap inci udara yang masuk dan keluar disetiap paru-paru ketiganya.

Adit yang pertama kali menyadari ada seseorang yang bisa dikatakan asing dimatanya, berhenti melangkahkan kakinya dan tentunya membuat langkah Kevin dan Dika juga terhenti.

Pandangan mereka terpusat oleh laki-laki berseragam SMA yang terlihat berbeda dengan seragam milik sekolah mereka.

Bisa disimpulkan laki-laki itu bukanlah siswa dari SMA Garuda, terlihat dari seragamnya yang tidak sama seperti seragam milik Kevin dan kawan- kawannya yang lain.

"Et dah penyusup woy!" Dika berteriak dengan mengancungkan salah satu tangannya tepat pada manik mata laki-laki itu, dan itu membuat Kevin maupun Adit dengan entengnya melayangkan satu jitakan yang membuat Dika berhenti berteriak dan menurunkan tangan lancangnya, dasar Dika.

"Bikin malu woy!" geram Adit yang langsung disambut kekehan oleh Dika.

Sedangkan laki-laki yang sempat ditunjuk oleh Dika tersebut hanya bisa melayangkan senyum manis kepada 3 sosok yang dengan lancangnya memperhatikan dirinya secara terang-terangan.

Kemudian laki-laki itu berjalan mendekati Kevin dan 2 temannya, berjalan dengan santainya dengan mata yang tak lepas pandangannya di satu titik yaitu pada Kevin, Kevin yang ditatap seperti itu tentunya ia tak ingin kalah, ia pun juga ikut menatap sosok yang tak asing baginya, ia merasa pernah melihat orang tersebut namun ia lupa, dimana dan kapan ia melihat sosok tersebut.

"Gila serem gue liat si Kevin sama si asing tatap-tatapan kayak gitu" bisik Dika pada Adit sambil melirik kearah Kevin dengan tatapan takut-takut.

Sedangkan Adit hanya bisa terkekeh ditempatnya, ia tau apa yang akan terjadi setelah ini, mengingat Kevin adalah pribadi yang keras kepala.

Ada perebutan tahta ni kayaknya, batin Adit.

"Hai" sapa seseorang itu ketika kini ia telah tiba tepat dihadapan Kevin.

"Hai juga" Dika seperti biasa, ia yang paling heboh dalam segala hal. Sedangkan Adit hanya tersenyum ramah untuk menghargainnya, berbeda dengan Kevin, ia malah menatap seseorang tersebut dengan tatapan menyeleksi, ia berusaha mengingat, dimana ia pernah melihat seseorang tersebut, bahkan wajahnya terlihat tak asing lagi.

"Kenalin gue Kelvin" seketika itu juga mata Kevin membulat sempurna, mendengar pernyataan yang diucapkan oleh Kelvin membuat Kevin merasa agak jengkel, apa-apaan nama tersebut sangat mirip dengan namanya, ia merasa sedikit tidak terima.

PLAYBOY (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang