PLEASE DON'T BE SILENT READERS
SEBELUM BACA WAJIB FOLLOW DULU YA TEMAN-TEMAN BIAR BISA BACA PART YANG KAU PRIVATE💗
#7 In Cerita baru (17-10-2018)
Akhirnya gue nemuin kemustahilan didalam hidup gue.
-Kevin Erlangga, CEO of 800 mantan.
Ditulis di ta...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
who is Raja?
"Jadi Adit itu adalah Raja"
-Karin Zeroprata
Dentingan sendok dan garpu tersebut terdengar sangat jelas ditelinga, terlihat ramainya pengunjung kantin yang berbondong-bondong untuk mengisi perut mereka sebelum pelajaran pertama dimulai. Begitu pula dengan Karin yang sudah sejak satu jam yang lalu duduk menyantap sarapan paginya yaitu nasi uduk, tidak mungkin bukan jika Karin pagi-pagi seperti ini sarapannya dengan bakso? Karin masih sibuk dengan makanannya sambil sesekali ia mendongakan wajahnya ke arah gerbang depan sekolah yang kebetulan bisa terlihat oleh mata Karin yang kini masih berada di kantin sekolah.
"Kesya kemana sih?" gerutu Karin setelah melihat jam tangannya yang telah menunjukan pukul tujuh lewat empat puluh menit, tidak biasanya Kesya belum datang ke sekolah, mengingat jam pelajaran pertama akan dimulai 20 menit lagi.
Apa Kesya enggak sekolah ya? batin Karin yang masih bertanya-tanya pada dirinya sendiri.
Akhirnya Karin kembali fokus kepada makanan didepannya, ia harus segera menghabiskan makanan tersebut kemudian bangkit dan kembali ke kelasnya. Setelah makanannya habis, barulah Karin beranjak dari kursinya beniat ingin langsung masuk kedalam kelasnya, namun kedatangan seorang laki-laki itu membuat Karin mengurungkan niatnya. Adit berjalan mendekat ke arah Karin dengan senyum yang mengembang.
"Hai Rin" sapa Adit yang kini telah duduk di kursi yang berhadapan dengan kursi yang tadinya Karin duduki.
"Hai" balas Karin, kemudian ia kembali duduk dikursinya, sepertinya mengobrol dengan Adit 5 menit saja tidak akan membuat Karin terlambat untuk mengikuti pelajaran jam pertama.
"Kesya kemana ya Rin?" tanya yang Adit yang membuat Karin menaikan bahunya, ia juga tidak mengetahui kemana hilangnya Kesya.
"Enggak tau gue, gue juga tadi coba hubungin dia tapi ponselnya enggak aktif" ucap Karin seadanya.
"Serius lo?" tanya Adit lagi yang hanya direpon anggukan kepala oleh Karin. Adit terlihat gundah, ia mengacak-ngacak rambutnya prustasi dan itu membuat Karin menaikan alisnya bingung.
"Lo kenapa?"
"Enggak, masalahnya Kevin juga daritadi belum kelihatan dan gak bisa dihubungin juga, dan pelayan rumah Kevin juga bilang kalau Kevin belum pulang dari kemarin malam, gue takut ini ada hubungannya sama Kesya" ucap Adit penuh cemas. Bukan apa-apa namun Adit sangat khawatir, bagaimana jika ada sesuatu buruk yang terjadi kepada Kevin dan Kesya.
"Ha?! demi apa?" tanya Karin yang kini terlihat cemas, sama seperti Adit.
"Oke gini aja, lo gak usah khawatir, pulang sekolah nanti kita cari mereka, gimana?" Karin hanya bisa mengangguk paham dengan saran Adit. Pikirannya masih tertuju kepada Kesya, ia sangat mengkhawatirkan temannya yang penuh dengan ketertutupannya itu.